Jabar Destinasi Pertama Investasi di Indonesia

Jabar Destinasi Pertama Investasi di Indonesia
PERESMIAN: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gurbenur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Karawang melakukan Groundbreaking Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAL) dan pembangunan 6 pabrik di Kawasan Industri Karawang New Industry City (KNIC). USEP SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan jika dalam beberapa tahun terakhir ini, Provinsi Jawa Barat selalu menjadi destinasi pertama di Indonesia dalam urusan investasi. Pada 2018 lalu, invenstasi yang masuk ke Jabar mencapai 300 juta dolar Amerika.

“Investasi yang masuk ke Jabar terbesar di Indonesia, kemudian Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah,” kata Ridwan seusai mengikuti acara Seremoni Groundbreaking Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAL) dan pembangunan 6 pabrik di Kawasan Industeri Karawang New Industry City (KNIC), Kamis (20/6)

Menurutnya, investor tertarik berinvestasi di Jawa Barat karena lokasinya yang paling dekat ke Jakarta. Selain itu, infrastrukturnya paling siap kerena di Jawa Barat ada Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban yang saat ini sedang dibangun.

Baca Juga:Wujud Apresiasi Pimpinan Polri, Adimayu Dapat Penghargaan Kenaikan PangkatDesa Budiharja Penghasil Perabotan Berbahan Bambu

“Di bandingkan provinsi lain, Jawa Barat calon provinsi paling maju. Kami harap media memberitakan hal yang postif mengenai hal ini. Sebab, biasanya investor bakal berdatangan kalau beritanya positif,” katanya.

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyebutkan, KNIC merupakan kawasan industri baru di Kabupaten Karawang. Letak KNIC tersambung dengan kawasan industri yang telah ada sebelumnya yakni Karawang International Industerian City (KIIC).

Dijelaskannya, luas KNIC mencapai 204,8 hektare dan saat ini sudah ada enam perusahaan yang siap membangun pabrik di KNIC. Ke enam perusahaan itu terdiri dari empat perusahaan China, satu Jepang, dan satu lagi perusahaan Indonesia.

Pada tahap awal, enam perusahaan yang membangun tenant di KNIC adalah PT Wonferfuk Food International (China), PT Binamitra Kwatasedaya (Indonesia), PT Ikimura Indotooka Centre (Jepang), PT Wook Global Technology (China), PT Brightgene Biomedical Indonesia (Taiwan dan Indonesia), serta PT Ruiyuan (China).

“Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di berbagai sektor, mulai dari pembuatan permen, komponen otomotif, e-commerce, bio-medis, hingga rekayasa konstruksi dan pengembang real estat,” katanya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto hari mengatakan Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah kawasan industri terbanyak, yaitu lebih dari 25 Kawasan Industri. Diharapkan kawasan industri ini bisa mendorong terciptanya lapangan pekerjaan.

0 Komentar