Kisah Sukses Utisah, Bermodal Rp300 Ribu Bisa Rekrut IRT sebagai Karyawan

Kisah Sukses Utisah, Bermodal Rp300 Ribu Bisa Rekrut IRT sebagai Karyawan
SUKSES: Utisah di sela-sela menjalankan bisnisnya memproduksi toples hias dan hijab khusus anak. USEP SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Tekuni Bisnis Toples hias dan Hijab Khusus Anak

Tingkat pendidikan tak selalu menentukan suksesnya seseorang untuk menekuni bidang usaha. Terkadang jeli dalam memanfaatkan peluang dan sedikit keberuntungan bisa menjadi jalan keluarnya. Seperti yang terjadi pada Utisah dalam menjalankan bisnisnya.

LAPORAN: USEP SAEPULLOH, Karawang

Sejatinya, Utisah hanyalah lulusan SMP. Namun demikian, wanita berusia 34 tahun ini sukses berbisnis toples hias dan kerudung atau hijab khusus anak-anak. Bahkan hijab yang diproduksi secara rumahan itu bisa tembus ke pasar luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

Tak hanya itu, dengan nama merk hijab Rifara, Utisah bisa membantu perekonomian keluarga dan sejumlah tetangganya yang ikut bekerja.

Baca Juga:Dirut PT AAI: Kami Ikuti Keputusan MA, PT HBSP yang Kelola LimbahSelamat Trans Buka Trayek Karawang-Bandung

“Kalau bisnis toples hias kan peminatnya hanya ramai saat jelang lebaran saja. Saat itu saya berpikir gimana caranya ibu-ibu di sini tetap bisa bekerja. Akhirnya saya coba-coba produksi dan jualan hijab anak. Alhamdulillah, responnya positif dan peminatnya terus meningkat,” ujar Utisah yang beralamat di Perum Karaba Indah, Blok GI No. 2 RT 07/09, Desa Wadas, Kecamatan Teluk Timur, Kabupaten Karawang.

Perempuan bercadar yang memiliki tiga anak tersebut menuturkan, semenjak bisnis toples hiasnya mulai sepi peminat. Ia mengaku harus berpikir keras untuk menciptakan produk baru, agar karyawannya yang masih merupakan ibu-ibu rumah tangga (IRT) tetap bisa bekerja.

“Akhirnya bisnis kerudung anak menjadi pilihan dan respon positif dari pasar,” katanya.

Dijelaskan, berawal dari jualan keliling di sekitar komplek perumahannya, Utisah mengaku saat itu keuntungan jualan hijab Rp300 ribu dijadikannya sebagai modal awal untuk memproduksi hijab anak Rifara lebih banyak.

Berawal sejak Januari 2015, kini produk hijab anak Rifara telah menembus pemesanan order sampai Malaysia dan Singapura.
“Dari modal awal Rp300 ribu saat itu, Alhamdulillah akhirnya ada yang order dari Rp5 juta hingga Rp10 juta. Sampai sekarang bisnis hijab anak itu terus kita kembangkan,” kata Utisah.

Dengan keuntungan ratusan juta rupiah setiap bulannya, Utisah mengaku jika saat ini Rifara masih mempekerjakan karyawan yang diambil dari ibu-ibu rumah tangga sekitar tempat tinggalnya. Diantaranya 9 karyawan di bagian produksi, 5 orang staf dan orang di bagian subcon.

0 Komentar