Macan Tutul Jawa Mangsa Ternak Domba di Karawang

Macan Tutul Jawa Mangsa Ternak Domba di Karawang
AEP SAEUPULLOH/PASUNDAN EKSPRES PENELUSURAN: Ranger Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) menelusuri jejak macam tutul Jawa usai memangsa ternak.
0 Komentar

KARAWANG-Macan tutul di Pegunungan Sanggabuana kembali memangsa ternak di Kampung Sinapeul, Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Selasa (12/4) sekitar 24.00 WIB.

Panthera pardus melas yang merupakan satwa endemik Jawa ini kembali memangsa dua ekor domba milik Marwan. Pada September 2021 lalu, dua ekor domba milik Marwan juga dimangsa oleh karnivora yang menjadi top predator ini.

“Kejadian tengah malam. Kami mendengar ribut-ribut di kandang. Satu ekor mati ditinggal dan satu ekor lagi dibawa,” kata Marwan, Rabu (13/4).

Baca Juga:BRI Dorong Keberlanjutan UMKM Naik Kelas Melalui DigitalisasiDukung UMKM Tembus Pasar Ekspor, BRI Jalin Kerja Sama Bersama LPEI

Marwan kemudian langsung melapor ke tim  Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR). Diketahui kandang domba milik Marwan dan warga berada di dekat Gunung Rungking, di jajaran Pegunungan Sanggabuana.

Jajang Ahmad Sanusi Kepala Divisi Ranger Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) bersama Komarudin, anggota SWR yang pertama mendapat laporan dari warga segera mendatangi tempat domba warga ini dimangsa.

Jajang bersama anggota SWR kemudian menelusuri jejak karnivora ini. Hasilnya, satu ekor bangkai domba berhasil ditemukan. Sedang satu ekor lagi dibawa oleh pemangsa ke tengah hutan.

“Di sekitar kandang juga ditemukan jejak berupa tapak kaki yang dari ukuran dan bentuknya bisa dipastikan milik macan tutul jawa, hanya belum bisa dipastikan dari macan tutul yang pigmen tutul atau hitam,” kata Jajang.

Sebab, kata Jajang, saat domba dimangsa, warga hanya mendengar suara ribut-ribut di kandang. Adapun saat warga mendatangi kandang dengan lampu, macan tutul sudah kabur.

Jajang mengimbau warga untuk tidak mencari bangkai domba yang dimangsa macan tersebut. “Saya arahkan sisa bangkai domba yang ada untuk dikirim ke hutan sesuai arah jejak karnivora yang ditemukan,  dihabiskan oleh pemangsanya,” kata dia.

Jajang menyebut, tahun lalu ketika ada kejadian serupa, warga menembak macan tutul dengan senapan angin, juga mamasang racun pada bangkai domba. Kali ini warga telah ia larang mengganggu macan tutul yang memangsa ternak.

Baca Juga:Jalan Pasar Inpres Subang Langganan Tergenang AirTanamkan Sifat dan Semangat Toleransi, Bintahwil Sasar Siswa MTs Nurul Fata

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi membenarkan tahun lalu warga sempat marah ketika ternaknya diambil oleh macan tutul. Ia kemudian mengirimkan puluhan ekor domba untuk dipelihara warga, juga sebagai pengganti domba yang diambil macan tutul. Syaratnya ketika ada macan tutul atau macan kumbang datang mengambil ternak, warga tidak boleh mengganggu.

0 Komentar