Mengadu ke Wakil Bupati, Guru Ngaji Keluhkan Honor

Mengadu ke Wakil Bupati, Guru Ngaji Keluhkan Honor
MENGADU: Sejumlah guru ngaji mengeluhkan minimnya honor yang diberikan pemkab kepada Wakil Bupati di Rumah Dinas Wakil Bupati, Senin (15/7). USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Wakil Bupati Karawang, Ahmad Jamaksyari menerima sejumlah keluhan dari sejumlah guru ngaji yang hanya mendapat honor Rp 1,2 juta setiap tahunnya dari Pemkab Karawang.

Oleh sebab itu, lanjut pria yang akrab disapa Jimmy itu menyatakan jika kedepan semua ustad dan guru ngaji itu harus bisa mengajar disekolah umum. “Harusnya honor guru ngaji yang setiap tahun itu dicabut, namun nanti diganti oleh gaji setiap bulan dan bukan hanya mengajar ngaji saja melainkan mengajar di sekolah umum,” ujar Jimmy saat menerima para guru ngaji di Rumah Dinas Wakil Bupati, Senin (15/7).

Pendidikan agama di sekolah umum saat ini masih sangat kurang. Bayangkan saja, dalam satu minggu di sekolah umum hanya ada satu hari pelajaran pendidikan agama. Itu pun, sambung Kang Jimmy, hanya 2 x 45 menit dalam satu pertemuan.

Baca Juga:Diskominfo: Data Penting untuk PembangunanNelayan Patimban Harapkan Bantuan Perahu Besar

“Besok saya jadi bupati temen-temen (ustadz) harus siap-siap aja untuk ngajar di sekolah umum. Karena 2 jam pelajaran agama dalam satu minggu di sekolah umum mana cukup buat ngedidik moral dan pengetahuan agama anak-anak didik kita. Itu juga kalau gurunya gak sakit gak libur ngajar,” terang Jimmy.

Menurutnya, kebijakan Bupati Karawang pada 2020-2025 nanti harus lebih bisa memberdayakan guru ngaji dan ustadz kampung. Yaitu dengan cara memberikan mereka kesempatan mengajar di sekolah umum.

“Jadi besok kebijakan bupati terpilih, sekolah umum harus, bukan harus lagi tapi wajib berdayakan ustadz buat ngajar di sekolah. Jangan sulit-sulit ngajarnya, baca quran dan bacaan solat aja. Coba bayangkan jika besok anak-anak kita gak bisa baca qur’an, siapa yang mau ngaji’in yasin kalau orangtuanya sudah meninggal,” katanya. (use/ded)

0 Komentar