Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Karawang Wabup: Benahi Basis Data Informasi

Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Karawang
ASEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES BERGERAK: Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Aula Bappeda.
0 Komentar

KARAWANG-Sejumlah langkah perlu dilakukan dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem. Salah satunya, yakni perlunya kolaborasi seluruh pihak agar penanganan bisa berjalan secara terpadu. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh pada acara Tindak Lanjut Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Aula Bappeda. Hadir para Kepala OPD serta para camat yang daerahnya menjadi sasaran kemiskinan ekstrem.

Wabup mengatakan, persoalan yang utama adalah bagaimana harus mendapatkan data yang akurat yang ada, maka ini menjadi langkah yang baik untuk bersama-sama melakukan evaluasi dasar. “Pembenahan dan penyepakatan basis data dan informasi tentang kemiskinan ekstrem, sehingga upaya penanganan bisa tepat sasaran, efektif, dan efisien,” kata Wabup.

Wakil Bupati menyampaikan, kemiskinan ekstrem di Karawang menyasar masyarakat tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Cibuaya, Batujaya, Cilamaya Kulon, Pedes dan Kutawaluya. Wilayah yang sudah dipetakan ini nantinya akan menjadi target utama dari program pengentasan kemiskinan.

Baca Juga:Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Ini Instruksi Hengki ke Dinas PUPRPerbaiki Akses Jalan Interchange Gerbang Tol Karawang Timur, Ini yang Dilakukan Pemkab Karawang

“Penajaman program dan kegiatan penting diperlukan dalam penanganan kemiskinan ekstrem, sehingga nantinya pemerintah daerah tepat dalam mengeluarkan berbagai kebijakan, produk pembangunan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” ungkapnya.

“Menangani data kemiskinan harus jelas siapa namanya, dimana alamatnya, kondisi rumahnya bagaimana, sanitasinya seperti apa, itu semua harus didata secara terperinci satu persatu,” tambahnya.

Kepada camat, Wabup berpesan agar para camat harus mengetahui apa yang bisa dijadikan potensi potensi sumber daya alamnya, sumber daya manusianya, bagaimana tingkat ekonominya, bagaimana tingkat kesehatanya, pendidikanya dan lainnya,” paparnya.

“Meskipun fokus penanganan dilakukan di lima wilayah kecamatan, namun penanganan kemiskinan di wilayah lainnya masih akan dilakukan,” tambahnya.(aef/vry)

 

0 Komentar