Kawasan Prostitusi Seer Dibangun Mesjid, Setelah Berdiri 50 Tahun Lamanya

Kawasan Prostitusi
JADI MASJID: Bupati Kabupaten Karawang Cellica Nurrachadiana saat foto dengan warga, Cellica berencana membangun tempat lokalisasi Seer menajdi sebuah masjid. AEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Bupati Karawang, Cellica Nurrachadianna mengdeklarasi terbebasnya kawasan prostitusi Seer dengan ditandai dibangunnya sebuah tempat ibadah. Didampingi Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Karawang Barat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam, Minggu (9/8).

Bupati juga dalam acara ini sekaligus membuka peresmian, agenda Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Sabilu Rosyad dan Islamic Center di kawasan Seer Stasiun Kereta Api Karawang.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para tokoh agama, ormas islam, tokoh pemuda dan masyarakat, tokoh politik dan stakeholder terkait,.
“Setelah berdiri 50 tahun lamanya akhirnya Seer yang dikenal sebagai salah satu tempat prostitusi terbesar di Kabupaten Karawang bisa dibongkar untuk selamanya,” ucapnya.

Baca Juga:Sungai Cilamaya Kembali TercemarBayi Aula Penderita Atresia Bilier Butuh Uluran Tangan

Menurut Bupati, atas dasar semangat persatuan visi misi bersamalah pada akhirnya di kawasan prostitusi ini kemudian bisa dibangunkan masjid dan islamic center tempat pengkajian ilmu Islam.

“Insya Allah, ini akan membawa keberkahan bagi Masyarakat Karawang, dan menjadi proses peradaban sejarah buat di Karawang, di mana tempat hal yang gak baik menjadi suatu tempat yang mulia,” ujarnya.

FPI Karawang ikut andil

Senada dengan Bupati Karawang Cellca Nurachadiana, Ketua Front Pembala Islam (FPI) Karawang Tomi Miftah Farid mengatakan bahwasannya kawasan remang-remang Seer akan dibangunkan masjid berukuran 12×12 meter ditambah dengan 5 meter dibelakang dan 5 meter di depan masjid.

Tak hanya digantikan dengan bangunan masjid, pihaknya pun akan membuat sejumlah lapak warung bagi mereka yang tidak terlibat dalam prostitusi.
“Insya Allah nanti ini tempat akan menjadi ramai oleh kegiatan keislaman (semacam Isamic Center kecil-kecilan),” singkatnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karawang Tajuddin Nur, pun turut mendukung rencana pembangunan masjid tersebut meski tidak terlibat langsung, karena memang sudah sejak dulu pemerintah dan tokoh agama sudah melakukan upaya.

“Seperti di Jakarta, Kramatjati akhirnya sekarang jadi Islamic Center, insya Allah saya mendukung (pembangunan masjid),” ujarnya.(aef/vry)

0 Komentar