Al-Muhajirin Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0

Al-Muhajirin Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0
RAKER: Direktur Perguruan Tinggi dan Menengah Yayasan Al-Muhajirin KH R Marfu Muhidin Ilyas MA saat memberikan materi dengan tema Merancang Keunggulan di Era Revolusi Industri 4.0. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Pesantren Al-Muhajirin Kampus 3 adalah pesantren berbasis bahasa yang merupakan pengembangan dari Al-Muhajirin pusat yang berbasis kitab kuning dan tahfidz.
Dalam rangka meningkatkan kualitas program, baik untuk guru mau pun santri, Al-Muhajirin Kampus 3 menggelar Raker di Villa Ayana, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, belum lama ini.

Raker yang diikuti 60 asatidz wal ustadzaat ini diawali dengan tawasul dan dzikir jama’i di pimpin Ustadz Bayu Mahbub Lc.
Hadir sebagai pembicara, Pengasuh Pesantren Al-Muhajirin 3 KH Anang Nasihin MA yang memberikan materi tentang penguatan Al-Muhajirin dari mulai visi, misi, dan motto Al-Muhajirin.
Selanjutnya, Direktur Perguruan Tinggi dan Menengah Yayasan Al-Muhajirin KH R Marfu Muhidin Ilyas MA memberikan materi tentang merancang keunggulan di dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

“Revolusi Industri 4.0 akan berdampak positif dan negatif dalam dunia pendidikan yang akan menghasilkan kompetensi lulusan yang unggul, karena itu kita harus benar-benar merancang rencana pendidikan agar kita mampu berkompetisi,” ucap Marfu.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Pesantren Al-Muhajirin DR KH Abun Bunyamin MA yang juga hadir pada raker tersebut menyampaikan materi tentang penguatan aqidah ahlusunah wal jamaah.

Baca Juga:Diskominfo Siagakan Call Center 112 Antisipasi Krisis Air BersihKKNM Unsub Berdayakan BUMDes, Mahasiswa Harus Miliki Daya Saing

“Dalam bidang akidah kita mengacu kepada Imam Abu Hasan Al Asy’ari dan Abu Manshur Al Maturidi, dan fikih kepada salah satu madzhab yang empat, lalu bidang tasawuf kepada Imam Al Junaidi Al Baghdadi dan Imam Al Ghazali. Terus niatkan di Al Muhajirin untuk berdakwah dan mengabdi,” ujar KH Abun.
Dirinya menambahkan agar dalam segala hal acuannya ahlussunnah. “Baik dalam ibadah, fikroh maupun harakah harus berdasarkan pemahaman ahlussunnah wal jama’ah an nahdliyah,” ucapnya.(rls/add/vry)

0 Komentar