Petani Butuh Bendungan di Sungai Cikembang

Petani Butuh Bendungan di Sungai Cikembang
BUTUH BENDUNGAN: Sejumlah petani saat membendung sungai dengan alat sederhana (bambu). Namun petani butuh bendungan permanen, untuk mengairi sawahnya. DAYAT ISKANDAR/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Akan Memasok Air Tiga Desa

PURWAKARTA-Para Petani dari tiga desa di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, membutuhkan bendungan ,untuk menaikan arus air Sungai cikembang, yang membelah kawasan sawah blok Cijambe seluas kurang lebih 20 hektar. Areal pesawahan di tiga desa masing masing Desa Cibinong,Bunder dan Desa Mekargalih.

Hal itu ditegaskan Ace Ruhyat,tokoh petani Kp.Mekarsari Desa Cibinong, Selasa(4/12), saat dimintai tanggapanya soal perlu tidaknya Sungai Cikembang di Bendung.

“Ini warga tani, hari ini sedang membuat Bendungan darurat berbahan anyaman bambu. Karena bendungan buatan sebelumnya jebol disapu banjir,” sebut Ace Ruhyat .

Baca Juga:Dorong Peningkatan Potensi dan Inovasi DesaKodim Bangun Jamban Keluarga

Untuk itu, Ace Ruhyat dan para warga tani di blok sawah Cijambe, berharap Dinas Ciptakarya dan Dinas Pertanian Pemkab Purwakarta,segera merealisasikan usulan petani. Agar di Sungai Cikembang dibuatkan bendungan, yang berfungsi menampung dan menaikan air, sehingga bisa mengairi area pesawahan.

“Sebenarnya tim survey dari Dinas terkait pernah ada yang datang ke lokasi. Namun entah bagaimana realisasinya, belum terwujud hingga saat ini,”
sebut Ace Ruhyat.

Untuk tetap bisa memastikan sawah sawah mereka di blok Cijambe teraliri air secara stabil, akhirnya warga kembali membendung aliran Sungai Cikembang, agar bisa naik ke saluran irigasi, menuju areal pesawahan warga tani di tiga desa itu.

Kalau dilihat dari topografi, tiga desa di kecamatan Jatiluhur ini, berdekatan dengan bendung utama Jariluhur. Namun tidak mendapat pasokan langsung dari bendung tersebut. Areal sawah ditiga desa itu, mendapat aliran air dari sungai-sungai kecil yang mengalir dari dataran tinggi, melalui anak Sungai Cikao, yang akan berakhir di Sungai Citarum.

Sayangnya sejauh ini, pembangunan irigasi di anak-anak sungai alam itu, belum maksimal ditata irigasinya. Sehingga aliran sungai, hanya berfungsi sebagai solusi banjir bagi desa-desa tersebut.

Akibatnya,aliran sungai ini kerap juga longsor,dan kerap menggerus lahan-lahan kosong di tepian alirannya.(dyt/dan)

0 Komentar