Amankan Pasokan Nataru, Kuota Gas Melon Ditambah 5-10 Persen

Amankan Pasokan Nataru, Kuota Gas Melon Ditambah 5-10 Persen
PASOKAN: Seorang pengecer gas melon Yaya Sudarya saat membeli gas melon di sebuah agen/pangkalan. Jelang Nataru Pemkab Subang usulkan kuota tambahan 5-10 persen. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Guna mengantisipasi ketersediaan gas elpiji 3 kg (gas melon) pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bagian Ekonomi Setda Subang mengusulkan menambah kuota gas melon sebesar 5-10 persen.

Saat ini kuota gas melon tersebut kuota perbulan untuk Kabupaten Subang sebesar 1,2 juta tabung. Gas melon tersebut sesuai peruntukkannya digunakan oleh masyarakat kurang mampu.

Kepala Bagian Ekonomi Setda Pemda Subang H. Tarwan mengatakan, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru pihaknya sudah berkoordinasi dengan Hiswana Migas untuk mengajukan tambahan kuota untuk Gas elpiji 3 kilogram ( gas melon ) untuk masyarakat tidak mampu.

Baca Juga:84 Sertifikat PTSL Desa Cibogo DibagikanMus Mualim: Saya Yakin BPRS Gotong Royong Bisa Sehat Kembali

Adapun usulan tersebut sudah diterima pihak Pertamina, dan sudah terealisasi untuk tambahan di Kabupaten Subang tersebut ” Kita ajukan tambahan kuota 5-10 persen dari kuota normal perbulan nya,” ujarnya

Dijelaskan Tarwan, dengan penambahan kuota tersebut perayaan Nataru diharapkan aman dan masyarakat kurang mampu yang menggunakan gas melon bisa tercukupi.

“Ya biasanya kita perbulan kuota nya 1,2 juta tabung, nah di Natal dan tahun baru ini, ada penambahan 5-10 persen sehingga pasokan gas melon akan aman,” imbuhnya.

Tarwan menegaskan, dengan penambahan kuota tersebut, pihaknya menghimbau kepada agen, pangkalan dan warung eceran, jangan menjual gas 3 kg untuk restoran dan rumah makan. Jika ditemukan menjual bukan peruntukkannya, agen dan pangkalan tersebut tidak dizinkan lagi menyalurkan gas melon ke warung-warung.

“Kalau ada yang begitu, warung itu tidak boleh dikirim lagi gas melon oleh agen dan pangkalan,” kata Tarwan.

Sementara itu Kepala DKUPP Subang Rahmat Faturahman mengatakan, pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang mampu jangan mengunakan gas elpiji ukuran 3 kg, hal tesebut bisa menjadi tidak tepat sasaran penggunaan nya.

“Jangan sampai salah sasaran, gas tersebut hanya untuk masyarakat kurang mampu,” ujarnya.

Baca Juga:Klaim BPJS Ketenagakerjaan di Karawang Tembus Rp385 MiliarSosialisasikan Stunting dan Pencegahan HIV/AIDS

Sementara itu pengecer gas Yaya Sudarya mengatakan untuk gas saat ini pasokannya normal ke warung – warung. Dirinya menjual gas epiji tersebut ke masyarakat pengguna Rp 22.000- Rp 23.000/tabung.
“Saya ngambil ke agen perhari 10 tabung, dijual ke masyarakat per tabung Rp 22.000- Rp 23.000/tabung,” tukasnya.(ygo/dan)

0 Komentar