Anak dan Remaja Desa Gempol Tadarus Bersama di Mushola usai Tarawih

Anak dan Remaja Desa Gempol Tadarus Bersama di Mushola usai Tarawih
TADARUS BERSAMA: Selepas shalat tarawih puluhan anak melakukan tadarus atau ngaji bersama di Mushola. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PUSAKANAGARA-Bulan ramadhan adalah bulan pernuh berkah dan rahmat. Banyak orang berlomba-lomba untuk mencari keberkahan, tak terkecuali anak kecil hingga dewasa di Mushola Al Ikhwan Dusun Gempol II RT13/RW02 Desa Gempol. Selepas shalat tarawih puluhan anak melakukan tadarus atau ngaji bersama di Mushola.

Pengurus Mushola Ustad Tasrif mengatakan, kegiatan ngaji yang dilakukan oleh anak-anak tersebut dilakukan atas dasar suka rela serta keinginan masing-masing anak. “Mereka yang mengaji itu ya ingin nya mereka, itu bagus ya karena ingin mengiai ramadan dengan kegiatan positif,” ucap Ustad Tasrif Rabu malam (8/5).

Ia menyebutkan, anak yang ikut mengaji juga beragam. Mulai dari anak SD hingga SMA/SMK ikut mengaji. “Anak-anak tadarus bersama itu paling malam jam 10, karena mereka besoknya sekolah.Tapi kalau perempuan paling malam jam 9, tapi kalau anak laki-laki kadang bisa sampai jam 12 kalau libur sekolah,” terangnya.

Baca Juga:Safari Ramadhan Muspika CipeundeuyPuasa Suplemen Jasmani dan Rohani

Sementara itu, Winarti (16) Siswi SMAN 1 Pusakanagara yang turut mengaji mengatakan, momen bulan ramadhan harus di isi dengan banyak kegiatan positif salah satunya mengaji. Menurutnya dengan banyak mengaji akan membiasakan bacaan mengaji semakin baik. “Kalau waktu dirumah jarang baca disini jadi ikut baca karena teman nya juga banyak, jadi semakin membiasakan diri mengaji,” kata Wiwin sapaan akrabnya.

Wiwin juga menyebut, puluhan anak yang hadir juga sangat antusias untuk ikut mengaji. Meski kata Wiwin, tidak setiap hari anak yang ikut mengaji jumlah banyak. “Memang, kalau lagi banyak ya banyak, kadang juga sepi. Tapi 3 hari ini cukup banyak 40an anak ada,” bebernya.

Banyaknya anak yang mengaji diapresiasi Sekmat Pusakanagara Rohman. Ia mengatakan, turut senang dengan kegiatan mengaji yang dilakukan anak belia hingga usia SMA. “Ada kegiatan positif saya tururut senang. Kalau pembinaan tidak ulet anak-anak kadang susah mengaji, tapi disini pembinanya ulet jadi anak-anak juga betah untuk berlama-lama di mushola dengan mengaji,” imbuhnya. (ygi/sep)

0 Komentar