Pedagang Pertanyakan Penyebabnya
SUBANG-Perlahan namum pasti, harga-harga barang poko menuju Natal dan Tahun Baru sudah mulai beranjak naik. Kenaikan tersebut dianggap biasa bagi beberapa kalangan, termasuk bagi para pedagang, apalagi menuju hari besar seperti pergantian tahun.
Di Subang, harga telur menginjak 25.000-26000 per kilogram saat ini. Menurut salah satu pedagang Dadang Sunandar, kenaikan harga telur tersebut sudah mulai sejak menginjak bulan Desember.
Dia menjelaskan keadaan kenaikan harga seperti yang sedang dialaminya tersebut kerap terjadi setiap tahun, dan merupakan siklus tahunan. Namun dirinya justru merasa heran sebabnya dari kenaikan harga tersebut tidak pernah tau. “Kalau harga telur mameng fluktuaktif tiap hari, tapi kalau mau natal dan tahun baru begini relatif terus naik. Justru saya heran apakah pemerintah dalam hal ini tidak mampu mencegah kenaikan harga jika ada momentum hari-hari besar ? ,” tanyanya.
Bukan tanpa alasan Dadang mempertanyakan hal tersebut, baginya hal tersebut dianggap janggal saja. Sebab setiap tahun menurutnya selalu begitu, dan nyaris tidak ada evaluasi atau pencegahan dari dinas-dinas terkait. “Iya kan tiap hari-hari besar seperti sudah lumrah barang-barang pokok ini naik, kenapa tidaka ada antisipasinya? Apakah memang sudah lumrah?,” tambahnya.
Baca Juga:Tax Gathering, KPP Pratama Usung ‘Maranggi’Karawang Clothing Expo 2019, “End Year Big Sale”
Sementara itu, Marni Suliastri seorang ibu rumah tangga yang ditemui di pasar tradisional Subang, mengaku kalau dirinya sudah menduga jika harga kebutuhan barang pokok menuju akhir tahun pasti akan naik, signifikan atau tidak kenaikannya, maka dirinya tidak merasa kaget, dan sudah melakukan persiapan sebelumnya. “Ya sudah biasa itu mah, pasti kalau mau tahun baru gini ya naik harganya,” pungkasnya.(idr/sep)