Normalisasi Saluran Irigasi Pertanian Harus jadi Perhatian

irigasi
KERJA BAKTI: Anggota DPRD Ratno Hartono terjun langsung kerja bakti normalisasi di Muara Sungai Lamaran Blanakan. YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Anggota DPRD Fraksi PAN Ratno Hartono Syaripudin menilai, normalisasi saluran irigasi pertanian harus menjadi perhatian. Pasalnya, keberhasilan dalam bidang pertanian juga tak terlepas dari faktor lancarnya saluran irigasi.

Ratno mengapresiasi upaya gorol bersama saluran pintu air Malong di Binong yang ambruk sebagai upaya penanganan darurat menyambut musim tanam gadu.

“Pintu tersebut saat ini dalam keadaan ambruk, sementara pintu tersebut adalah sentral perairan untuk kegiatan usaha di bidang Pertanian untuk wilayah Binong, Sukasari, Ciasem & Blanakan (Tanjungtiga),” kata Ratno.

Baca Juga:Aktivis Pertanyakan Tersangka Kasus CSR Alun-alun SubangKesbangpol Subang: Banyak LSM Tidak Registrasi Ulang

Ia berharap, rencana pembangunan permanen Pintu Malong pada bulan Agustus 2020 oleh BBWS nanti bisa dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. “Harapan kami agar apa yang sudah direncanakan bisa direalisasikan,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti soal pendangkalan yang terjadi di wilayah Muara termasuk di Sungai Lamaran, Desa Tanjung Tiga Blanakan.

Normalisasi harus dijalankan secara komprehensif dari hulu ke hilir

Menurutnya, upaya normalisasi juga harus dijalankan secara komprehensif dari hulu ke hilir agar saluran air lancar ketika dibutuhkan dan saat musim hujan, air juga tak meluap karena pendangkalan sungai.

Sementara itu, Bupati Subang H. Ruhimat yang didampingi Kepala BPBD Subang H. Hidayat dan kepala perangkat daerah lainnya mengikuti karya Bakti perbaikan pintu air irigasi Malang yang jebol di Desa tanjungsari timur Kecamatan Cikaum Subang bersama puluhan warga setempat pada Minggu (14/6).

Perbaikan pintu air yang dibantu oleh satu unit beko tersebut sedang dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat.

“Air dari aliran irigasi ini sangat dibutuhkan oleh para petani untuk mengairi kurang lebih 850 hektar sawah di 4 Desa yaitu Desa Tanjungsari Timur Kecamatan Cikaum, Desa karangwangi, Desa Kediri dan Desa Mulyasari Kecamatan Binong,” ucapnya.(ygi/sep)

0 Komentar