SUBANG-Warga Desa Mayangan dan Legonwetan Kecamatan Legonkulon yang terdampak banjir rob memerlukan bantuan logistik. Mereka kini menanti pemerintah turun tangan mengatasi persoalan tersebut.
Ketua MAP Social Humanity Ahmad Hidayat menyampaikan keluh kesah warga yang lelah dengan situasi rob ini. Namun di sisi lain perhatian pemerintah hingga saat ini belum hadir.
“Mereka lelah, mereka hanya membutuhkan bantuan logistik karena barang seperti beras, kompor dan lain-lain terendam,” ucapanya.
Dia mengatakan, banjir rob mulai berangsur surut pada Minggu (5/12). Jalanan juga sudah mulai bisa dilalui oleh warga.
“Untuk di jalan surut tapi rumah banyak sekali terendam,” ucap Ahmad.
BACA JUGA: Lima Tempat Wisata di Subang Terbaru dan Terhits
Menurutnya, ada beberapa titik lokasi yang mengalami banjir cukup parah seperti di desa Mayangan serta Dusun Tegalsari Desa Legonwetan.
“Di Tegalsari ada jebolan tanggul juga yang membuat air rob bisa masuk dengan begitu mudahnya ke pemukiman,” terangnya.
Dampak banjir rob yang melanda pantai utara Jawa juga dirasakan masyarakat di Desa Mayangan dan Legonwetan Kecamatan Legonkulon. Ketinggian air mencapai 40 – 60 senti meter.
BACA JUGA: Daftar Lima Oleh-oleh Khas Subang yang Wajib Kalian Beli
Tim BPBD Kabupaten Subang Teguh yang berada di lokasi mengatakan, pada Sabtu (4/12) banjir rob mengalami kenaikan dan lebih deras.
“Untuk hari Sabtu ini banjir rob yang terjadi bisa dibilang agak naik dan lebih deras. Apalagi hujan gerimis saat ini juga disertai angin,” imbuhnya.
Jalanan utama di Desa Legonwetan sudah tergenang air hingga ketinggian lutut orang dewasa.
BACA JUGA: Bejat, Berikut Daftar Kasus Pedofilia di Subang yang Menghebohkan Publik
“Kondisi ini tentunya menyulitkan akses masyarakat di desa Legonwetan termasuk di Dusun Tegalsari Desa Legonwetan,” jelasnya .
Warga Desa Legonwetan Felis Leo mengatakan, rob air laut karena faktor iklim dan cuaca yang terjadi hampir di sepanjang pantai utara Jawa.(ygi/ysp)