Sehari Rata-rata Tiga Kali Kebakaran

Sehari Rata-rata Tiga Kali Kebakaran
Mobil damkar dengan kapasitas 5.000 liter dipertontokan di Kantor Bupati Subang, Senin (4/9). Kebakaran hingga Agustus 2019 mencapai 160 kejadian. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Kejadian kebakaran di Subang hingga Agustus ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun 2018 lalu. Ada 160 kejadian kebakaran hingga September 2019.
“Selama satu tahun 2018 kejadian kebakaran 170, tahun ini sampai Agustus saja sudah mencapai 160 kejadian kebakaran,” ungkap Kasi Penyelamatan dan Pemadaman Damkar Satpoldam Subang, Wawan Irawan, kepada Pasundan Ekspres.

Dia mengatakan, masih ada potensi kejadian kebakaran selama musim kemarau ini. Sehingga dengan begitu dapat menambah catatan kejadian kebakaran di tahun 2019.
Wawan menuturkan, kejadian kebakaran saat ini didominasi oleh kebakaran rumah dan lahan. Itu terjadi saat musim kemarau ini.

“Dalam sehari rata-rata ada 3 kejadian kebakaran,” ujarnya.
Tingginya kejadian kebakaran ini perlu dibarengi dengan armada yang memadai agar penanganan dilakukan secepat mungkin. Wawan mengakui, jumlah kendaraan damkar saat ini belum dikatakan ideal.

Baca Juga:Satu Tahun Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 63 Persen Warga Jabar Menilai Ada PerubahanAntisipasi Musim Hujan, Bupati Anne Tinjau Saluran Air

“Kita punya enam armada. Kalau cukup sih belum, masih sangat jauh. Karena kan luas wilayah 30 kecamatan,” ujarnya.

Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Subang, Tatang Supriyatna mengatakan, saat ini memiliki satu kendaraan baru dengan kapasitas 5.000 liter.
“Kendaraan ini untuk mengcover wilayah tengah dan utara. Ini mobil berat, jelas tidak selincah mobil lainnya. Tapi membawa air paling banyak di antara mobil lainnya,” ujarnya.

Keberadaan armada ini sangat penting untuk penanganan yang cepat. Wakil Bupati Subang, Agus Masykur pun menyadari betul bahwa keberadaan armada ini sangat penting. Pihaknya berupaya untuk terus melakukan penambahan armada.
“Tiap tahun kita akan upayakan ada penambahan kendaraan damkar,” katanya.

Agus mengatakan, saat ini bukan hanya berfokus pada upaya pemadaman, melainkan pada upaya pencegahan yang lebih penting. “Yang kita utamakan pencegahan terjadinya kebakaran,” pungkasnya.(ysp)

0 Komentar