Tahun ini, Satu Orang Meninggal Akibat DBD

Tahun ini, Satu Orang Meninggal Akibat DBD
BERANTAS NYAMUK: Kabid Pengendalaian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinak Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang dr Maxi bersama petugas menunjukan alat fogging dan bubuk Abate. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG– Baru masuk awal musim Hujan, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang minya masyarakat antisipasi serangan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kabid Pengendalaian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinak Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang dr Maxi mengatakan, di musim hujan pihaknya mengimbau masyarakat waspada Serangan DBD.

“Kita njurkan masrakat lakukan pola 3M (mengubur, menguras, menutup), memakai lotion nyamuk, menyemprot ruangan dan menaburkan bubuk abate,”jelasnya.

Baca Juga:TPA Panembong Sudah OverloadKerjasama dengan KBIH Sutaatmadja, Aljamtour Berikan Jaminan Pasti Berangkat Umroh

Dijelaskan Maxi, Kabupaten Subang merupakan daerah endemik nyamuk aedes agyepti. Dari data pada bulan Januari hingga Oktober 2018 ada 121 kasus demam berdarah.

“Tahun ini kasus meninggkat, dari 104 kasus di tahun 2017 menjadi 121 kasus di tahun 2018,” jelasnya.

Ditahun ini, kasus terbanyak ada di Kecamatan Kasomalang 26 kasus, Kecamatan Subang 19 kasus, Kecamatan Cisalak 11 kasus dan kecamatan Serangpanjang 10 kasus.

Diungkapkan Maxi, pada bulan januari lalu ada satu orang meniggal dunia akibat DBD, yaitu warga kampung muncul Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran.” Kami mengimbau kepada masyarakat jika menemukan keluargnya panas turun naik maka harus diwaspasai DBD. Segera berikan air putih yang banyak dan bawa ke puskesmas,” ungkapnya.

Selanjutnya untuk penjegahan, pihaknya menyebarkan bubuk abate dan juga pengasapan (fogging) yang tersebat di wilayah kabupaten Subang.”Kita akan laukan fogging di 140 titik dan juga bubuk abate sebanyak 200 kilogram, yang memerlukan silahkan mengajukan ke dinkes,” katanya. (ygo/ded)

0 Komentar