Zona Industri vs Daerah Pertanian, Apdesi Pertanyakan Perda RTRW

Zona Industri vs Daerah Pertanian, Apdesi Pertanyakan Perda RTRW
BERTANYA: Ketua Apdesi Subang H Lili Rusnali saat mengikuti kegiatan Apdesi Kabupaten Subang. YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Subang H Lili Rusnali mempertanyakan kelanjutan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab hingga saat ini, tak kunjung ada kabar beritanya soal proses Perda tersebut. “Saya ingin titipkan salam untuk DPRD Subang, Perda RTRW ini sudah sampai mana?” kata H. Lili.

Sebab kata Lili, saat ini perencanaan untuk pembangunan di Subang menjadi bias. Dalam berbagai pemberitaan, Subang dibilang seksi untuk calon investor dan potensial untuk menjadi kawasan industri baru.

“Tapi jangan lupa, Subang juga merupakan daerah lumbung padi, pertaniannya level nasional, tapi akan ada zona industri, ini bagaimana? Apa Subang mau jadi City of Industry, atau mau jadi industri pertanian atau pertanian industri atau tetap bertahan,” tambah Lili.

Baca Juga:Satu Desa di Kalijati Sudah Lunasi PBBTim Gabungan Bagikan Masker di Legonkulon

Saat ini, ada beberapa Kecamatan yang direncanakan akan menjadi zona industri dan berada di wilayah tengah Kabupaten Subang serta membentang dari timur yakni Kecamatan Cibogo dan Cipunagara hingga ke wilayah barat yakni Kecamatan Cipeundeuy.
Namun disisi lain, daerah Pantura yang notabene saat ini telah dibangun Pelabuhan Patimban masih tak jelas daerah mana saja yang akan menjadi zona industri.

“Pantura itu mau seperti apa zona industri atau tetap Pertanian? Kalau Pertanian, sekarang saja petani terasa tercekik karena pupuk sulit, air sulit, belum infrastruktur lain tapi zona industri juga tidak tahu apakah akan ada di Pantura? Ini yang harus disikapi,” ungkap H. Lili.

Jika area pertanian ingin tetap dipertahankan, iya mendorong agar pemenuhan kebutuhan infrastruktur serta saluran irigasi terus diperkuat. Namun jika memang ada lahan pertanian yang sudah tak produktif dan sulit untuk bertani, bisa saja dibuat untuk menjadikan daerah industri. “Jadi jangan sampai membuat kagok, seakan-akan mau mempertahankan zona pertanian, tapi supportnya minim. Sedang zona industri juga sebagian besar diwilayah tengah, mohon ini titip untuk DPRD Subang,” tutupnya.(ygi/vry)

0 Komentar