JANGAN JADI MEDIA SAMPAH!

JANGAN JADI MEDIA SAMPAH!
0 Komentar

Tidak sedikit media menjadi partisan, namun masih ada juga tetap konsisten.
Pasundan Ekspres yang pembaca sedang baca ini tentu ada penilaian tersendiri atas konten berita selama ini. Sebagai media di daerah tentu saja kami konsisten menyampaikan lebih banyak informasi lokal. Itu yang kami patok menjadi pondasi operasial semua tim. Agar fungsi dan peranan media di daerah tetap terjaga. Berita kasuistik daerah tentu bisa berbeda dengan daerah lainnya. Juga tidak sedikit ada banyak persamaannya. Menyampaikan kejadian, informasi pembangunan hingga kasus penyimpangan.

Menggali informasi lokal sejujurnya tidak akan habis dikupas dan dikemas. Itu jauh lebih berkualitas dibanding hanya sekadar berita politik yang berebut pepesan semata. Sekalipun info politik itu sangat penting saat ini. Tentu info yang valid, dan sesuai fakta, bukan hoax.

Disadari atau tidak, informasi seputaran politik belakangan terkadang seringkali terjadi benturan publik di lapangan. Karena beda pandangan politik bisa jadi antartemen, dengan tetangga tidak lagi tegur sapa. Itu yang musti dihindari media. Kontestasi pilpres itu wahana, jangan malah jadi pecah bersaudara.

Baca Juga:Tunas Pagaden Juara 1 Turnamen Elly Idris Cup 1Seminar Kesehatan Mandaya Hospital, “Mengenal Lebih Dekat Bahaya TBC dan Demam Berdarah”

Pembaca budiman, cerdaslah memilih media. Jangan penuhi isi kepala kita dengan informasi tak berguna atau sampah.

Sekadar memberi saran sebaiknya konsumsilah berita yang bermutu. Atau jalinlah kerjasama dengan media massa yang dipercaya, sudah terverifikasi Dewan Pers, berbadan hukum dan berkantor jelas. Untuk apa? Tentu untuk kebaikan bersama. Agar akuntabilitasnya bisa dipertanggungjawabkan.

Bagi narasumber, dewasa ini jangan lagi merasa alergi, gerah apalagi takut dengan pegiat media, jika anda merasa tidak merugikan rakyat dan negara. Sebab keduanya dilindungi undang-undang. Para pegiat media harus terus menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, sebab kehormatan jurnalis dan pegiat media disitulah letak pembedanya. Media tanpa kode etik jurnalistik sama halnya media sampah. Media tanpa kehormatan etik sama dengan merusak tatanan demokrasi. Sebab media yang terus menerus mewartakan kebohongan akan dianggap sebuah kebenaran. Itu yang paling berbahaya! Hentikan itu. Tetaplah konsisten menjadi media massa yang memiliki kehormatan. Jangan jadi media sampah. Selain berdosa juga tak akan lagi dipercaya pembaca dan pelaku bisnis.

0 Komentar