Keharmonisan Literasi dan Keluarga

Keharmonisan Literasi dan Keluarga
0 Komentar

Kecanggihan teknologi menjadikan media sosial dengan kontennya yang tak bertanggung jawab mewabah dimana mana, seperti di dalam Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dan lainnya. Seharusnya, budaya literasi dapat mengatasi konten konten tersebut dengan memilah dan memilih konten yang bertanggung jawab.

Semakin canggihnya teknologi seharusnya dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan bahan literasi. Fasilitas membaca yang minim juga mengubah kebiasaan membaca. Anak enggan membaca karena terlalu sering mendapatkan bacaan yang tidak menarik dan suasana yang tidak menyenangkan sehingga motivasi untuk membaca menjadi kurang.

Literasi bukan hanya membaca, menulis juga bagian dari literasi. Sangat erat kaitannya antara menulis dan membaca. Jika sudah banyak membaca maka anak akan mudah dalam mengumpulkan gagasan-gagasan yang akan dituangkan kedalam tulisan.

Baca Juga:IPHI Imbau Calon Haji Jaga KesehatanPemdes Kalijati Segera Susun RPJMDes

Menulis membutuhkan banyak kosa kata yang akan diperoleh dari membaca. Rendahnya literasi membuat anak enggan membaca dan menulis karena mereka anggap tidak penting. Teknologi yang berkembang menjadikan anak mudah terprofokasi dan mudah diadu domba. Mereka tidak punya kemampuan untuk memilih, memilah, menganalisa suatu berita yang masuk ke dalam pikiran mereka.

Suasana yang tidak menyenangkan membuat anak enggan membaca dan menulis. Menuangkan ide tentu perlu banyak membaca hal inilah yang biasanya membuat anak malas menulis. Tidak menariknya buku dan fasilitas yang tersedia sangat berdampak pada menumbuhkan minat anak untuk membaca dan menulis.

Siapa yang harus disalahkan dalam rendahnya literasi bangsa? Orang tua? Guru? Masyarakat? Pemerintah? atau anak itu sendiri? Jangan saling menyalahkan satu sama lain. Hal yang perlu dilakukan adalah menyemarakkan sosialisasi dikalangan masyarakat luas.

Jangan hanya bersosialisasi dikalangan praktisi- praktisi saja. Sosialisai kepada masyarakat itu penting, tidak hanya melalui sosialisasi formal dengan pembicara yang menyampaikan materi. Masih banyak cara yang menyenangkan untuk menyampaikan dan menyadarkan bahwa membaca itu penting.

Mengarahkan anak dalam memanfaatkan teknologi secara benar, mengajarkan anak untuk jeli dalam mencari bacaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Menfasilitasi anak sejak dini dalam membaca dan menulis akan menumbuhkan rasa literasi yang tinggi. Jika seorang anak telah difasilitasi bacaan dan ruangan yang nyaman secara otomatis akan memberikan rasa ingin tahu terhadap apa yang dihadapannya. Bacaan yang menarik juga dapat menambah motivasi anak dalam meningkatkan literasinya.

0 Komentar