Kisah Haru Tenaga Kesehatan Saat Berjuang Menghadapi Virus Covid-19, Hingga Diisolasi Bersama Anaknya Yang berusia 5 Bulan

Kisah Haru Tenaga Kesehatan Saat Berjuang Menghadapi Virus Covid-19, Hingga Diisolasi Bersama Anaknya Yang berusia 5 Bulan
eko setiono/pasundan ekspres BERCENGKRAMA: Rosidin bisa kembali bercengkrama dengan keluarga kecilnya setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
0 Komentar

“Agar tetangga tak curiga, saya bilang ke rekan jangan memakai pakaian khusus, yang biasa-biasa saja. Makanan dan obat-obatan digantung di pagar, nanti saya yang ambil,” Rosidin melanjutkan.

Beberapa hari menjalani isolasi ditambah berfikiran positif serta disiplin mengkonsumsi obat yang diberikan dokter, kondisi fisik Rsidin dan istrinya mulai membaik.

Mereka kemudian kembali mengikuti tes swab dan dinyatakan negatif. Tapi sayangnya, bayi perempuannya masih dinyatakan positif saat pemeriksaan swab tanggal 17 November lalu.

Baca Juga:Catat Ini, Mau Piknik Ke Subang Wajib Rapid AntigenSemarak Berbagi Kebahagiaan ala JNE

“Karena masih bayi, anak saya diurus di rumah bersama istri meskipun kami berdua sudah negatif. Setelah tiga kali swab, alhamdulilah anak kami dinyatakan sembuh pada awal Desember ini,” terang Rosidin.

Berkaca dari pengalamannya, Rodisin berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya upaya pencegahan dari penyebaran Covid-19. Sepulang dari bekerja, ia pun kini tidak berani langsung menggendong anak seperti sebelumnya.

“Tiba di rumah, saya sekarang selalu lakukan cuci tangan, mandi dan ganti baju dulu. Setelah itu baru bisa ngobrol sama keluarga, melepas rindu dengan istri dan bayi,” paparnya.

Neng Ayu Putri Dia, Istri Rosidin mengaku, awalnya tidak tahu jika suaminya itu terkena Covid-19 sehingga masih berinteraksi seperti biasa. Dirinya pun tak menyangka seorang nakes yang setiap hari terlindungi APD lengkap bisa terkena risiko terpapar Covid-19.

“Setelah suami, dua hari kemudian saya dan bayi juga dinyatakan positif. Dua kali jalani swab, saya masih tetap positif, pas swab ketiga sudah negatif,” ungkap Neng Ayu.

Sebagai istri dari nakes, Neng Ayu mendukung sepenuhnya profesi Rosidin dalam membantu, menolong serta melayani masyarakat. Apalagi sampai mengorbankan jiwanya di saat angka kasus positif Covid-19 terus meningkat setiap harinya.

“Saya ikhlas dan mendukung pekerjaan suami meski setiap saat, kami sekeluarga rawan terpapar virus. Semoga dia tetap menjalankan tugasnya dengan baik,” tambahnya.

Baca Juga:Angka Terkonfirmasi Covid-19 di Karawang Capai 5.117 OrangTunggu MK, Penetapan Bupati Karawang Ditunda

Terakhir, dia mengajak masyarakat menaati protokol kesehatan dan selalu menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dari kerumunan) secara benar.

“Kami sudah rasakan betul gimana rasanya terserang  Covid-19, dan sekarang kami mengajak semua masyarakat menerapkan protokol kesehatan karena virus ini mudah menyerang siapa saja, tak pandang bulu dan profesi,” tandasnya. (eko/ded)

0 Komentar