Kumpulan Contoh Teks Sejarah Pribadi Beserta Struktur

Kumpulan Contoh Teks Sejarah Pribadi Beserta Struktur
(pexels.com/Sabine Fischer)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Kumpulan contoh teks sejarah pribadi beserta stukturnya, pentig banget kamu ketahui. Terutama buat para pelajar di jenjang pendidikan.

Dikutip dari buku CMS Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA oleh Tomi Rianto, teks cerita sejarah adalah teks yang menceritakan tentang kejadian, fakta, atau kisah hidup manusia dengan cara mengolah fakta sejarah sebagai latar peristiwa,

Struktur teks cerita sejarah pribadi

1. Orientasi

Bagian pengenalan yang berkaitan dengan munculnya tokoh serta latar cerita. Pada bagian ini biasanya juga dijelaskan sedikit gambaran mengenai kisah yang akan diceritakan.

2. Urutan peristiwa

Baca Juga:Sejarah ASEAN dan Daftar Anggota Terlengkap 2023Resep Brownies Kukus Chocolatos, Ngemil yang Manis dan Legit

Bagian ini berisi rekaman peristiwa sejarah yang sudah terjadi dan dipaparkan berdasarkan kronologis waktunya.Pada bagian ini biasanya seluruh tokoh, alur, dan latar cerita akan ditampilkan.

3. Reorientasi

Bagian terakhir dari teks cerita sejarah pribadi adalah reorientasi. Bagian ini biasanya memuat beberapa pendapat dari penulis, seperti tanggapan atau simpulan.

Tentu saja banyak contoh kejadian sejarah yang menarik untuk diperbincangkan.Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa contoh teks cerita sejarah pribadi yang bisa menjadi referensi Anda.

Contoh Teks Sejarah

1. Pahlawan Nasional Nyai Ahmad Dahlan

Orientasi

Nyai Ahmad Dahlan dilahirkan dengan nama Siti Walidah. Dia berasal dari keluarga pemuka agama Islam dan penghulu resmi Keraton Yogyakarta, Kyai Haji Fadhil.

Karena harus tinggal di rumah, dia mendapatkan pendidikan agama dari ayahnya dan tak pernah mengenyam pendidikan umum.

Hingga akhirnya Siti Walidah menikah dengan sepupunya, yang menjadi pendiri organisasi Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.

Peristiwa

Keterlibatan Nyai Ahmad Dahlan dalam Muhammadiyah dimulai saat dirinya ikut merintis kelompok pengajian wanita Sopo Tresno (Siapa Cinta) pada 1914.

Baca Juga:Sejarah itu Penting! Ini 5 Manfaatnya yang Wajib Kamu TahuResep Puding Coklat, Ngemil yang Manis dan Nikmat

Dalam pengajian itu, suami-istri tersebut ikut menyampaikan kajian-kajian agama secara bergantian. Nyai Ahmad Dahlan lalu mengembangkan Sopo Tresno menjadi organisasi kewanitaan berbasis agama Islam, Aisyah.

Namun setelah Aisyah mapan, sang Nyai memilih untuk membuka asrama dan sekolah putri. Dia juga mengadakan kursus agama Islam dan pemberantasan buta huruf bagi kaum perempuan.

Tahap Reorientasi

Atas jasanya terhadap agama Islam dan kaum perempuan, pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Nyai Ahmad Dahlan dengan SK Nomor 042/TK/1971.

0 Komentar