Lambungkan Image Teh Indonesia di Mata Dunia, BRI Dukung UMKM Sila Tea di Pasar Tong Tong Belanda

Lambungkan Image Teh Indonesia di Mata Dunia, BRI Dukung UMKM Sila Tea di Pasar Tong Tong Belanda
0 Komentar

Melalui Sila, pihaknya ingin menambah value dari teh Indonesia. Hal ini pun diharapkan mendorong perluasan lapangan kerja dengan kehadiran tea preneur baru. Adapun saat ini, Sila Tea House beroperasi dengan aset tiga rumah yang dimiliki Iriana di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Di samping itu, saat ini Sila Tea House memiliki lebih dari 100 ragam teh dengan jumlah 100-an tisane atau herbal kering. Pihaknya pun melakukan blending. Jumlah artikelnya pun mencapai ratusan tapi saat ini yang dirilis ke pasar baru 45 varian, yang terdiri dari 30 blend dengan 15 pure tea.

“Daun teh kami blend dengan bahan herbal alami seperti sereh, lemon, jahe, ada juga bunga rosela dan lain lain. Tapi tehnya tetap dominan,” tambahnya. Menurutnya, dengan teh yang di-blend menghadirkan selling poin yang unik dan menjadi daya atraktif bagi pasar yang disasar.

Baca Juga:Kepercayaan Investor Terus Meningkat, BRI Raih Penghargaan Saham Terbaik Big Cap Sektor KeuanganAnalis: Buyback Saham BBRI Beri Sinyal Positif bagi Investor

Oleh karena itu, teh yang di-blending disebut Artisan Tea. Artisan dalam hal ini adalah sebuah karya yang dibuat dengan pemahaman tinggi dan memiliki nilai seni sehingga menghadirkan suatu kualitas yang tinggi dan dapat dibanggakan serta berbasis sains.  Untuk pasar, pihaknya fokus di dalam negeri dengan memasarkan secara business to business ke kafe-kafe. Kendati demikian, Sila sudah diekspor ke Turki, Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Australia.

Adapun dalam pengembangan usaha, Redha menyebut pihaknya sempat mendapatkan insentif permodalan dari pemerintah serta dari BRI. “Kami ini perusahan inovasi dan edukasi. Kami berharap bisa memberdayakan tea preneur baru untuk membuka tea bar. Tea bar ini yang disukai biasanya sama anak muda. Mini saja tapi fancy. Saya ingin dengan BRI itu bisa menggandeng barengan untuk pemberdayaan itu dan multiply tea preneur baru-baru ini,” imbuhnya.

Redha pun mengaku, pada 2022 atau di tahun keempatnya bisnis Sila menunjukan kemajuan yang sangat cepat. Sebab di kala pandemi development Sila cukup masif. Untuk itu, langkah strategis ke depan dalam pengembangan Sila, pihaknya sedang meningkatkan kapasitas produksi.

Sila juga membangun tim penjualan yang kuat untuk mencari sebanyak-banyaknya distributor dan reseller. Saat ini, Sila diperkuat dengan  4 distributor di Medan, Manado, Serpong dan Palangkaraya.

0 Komentar