Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kembangkan Singkong Unggul Khas Subang

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kembangkan Singkong Unggul Khas Subang
VERRY KUSWANDI/PASUNDAN EKSPRES PANEN SINGKONG: Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati dan Plt.Bupati Subang ating Rusnatim bersama Camat Ciater Ahmad Hidayat saat panen perdana demplot singkong unggulan di Desa Palasari Kecamatan Ciater, Kamis (8/11).
0 Komentar

“Potensi keunggulan bibit bermacam-macam seperti kadar pati tinggi, daya hasil tinggi, kaya beta karoten, dan komposisi pati spesifik,” ujar Syamsidah.

Selain potensi produksi singkong yang tinggi, Kabupaten Subang dipilih menjadi lokasi uji coba sebagai bagian kerja sama dengan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) setempat untuk produksi mocaf dan produk makanan olahan berbahan baku mocaf sejak tahun 2016. “Kegiatan ini merupakan integrasi antara budidaya singkong unggul dan pemanfaatannya menjadi produk mocaf dan produk pangan olahan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah serta pelaku usaha,” terang Syamsidah.

Selain panen bersama singkong unggul, juga akan dilakukan penanaman kembali bibit singkong, talkshow dengan tema ”Peningkatan Sinergi Pengembangan Model Agribisnis Terpadu untuk Pemberdayaan Ekonomi Desa”, serta pameran aneka produk olahan berbahan baku singkong dan produk pendukungnya.

Baca Juga:Masuki Hari Ke-9 Operasi Zebra Lodaya, 500 Kendaraan Terjaring RaziaBantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Dipangkas untuk Pilkada

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa penelitian LIPI tidak hanya berhenti di laboratorium, namun dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menggiatkan ekonomi berbasis potensi lokal,” tutup Syamsidah.

Sementara itu, Plt Bupati Subang H Ating Rusnatim SE didampingi Camat Ciater Ahmad Hidayat SE menyambut baik hasil penelitian dan pengembangan LIPI terhadap komoditas singkong. Selain luasnya lahan yang dapat ditanami juga disbanding singkong biasa. Bibit unggul singkong koleksi hasil seleksi dan hasil perakitan LIPI berproduksi tinggi dan banyak keunggulan lainnya, termasuk cara pengolahannya cukup mudah.

Makanya kita pun bekerjasama dengan LIPI untuk pengembangan selanjutnya, termasuk pengolahan pasca panen,“ kata H.Ating.

Ating berharap, penelitian dan pengembangan singkong di Kabupaten Subang juga berdampak kepada kesejahteraan masyarakat. Jika dulu singkong hanya dibuat combro misro dan makanan tradisional lainnya, sekarang sudah ada tepung mocaf yang bisa diolah menjadi makanan atau cemilan, yang dikelola UKM di daerah. Menurutnya, tidak menutup jika singkong dikembangkan dengan baik, akan ada pabrik tepung mocaf di Kabupaten Subang, dengan catatan bahan bakunya mencukupi.

“Semoga ini menjadi inspirasi dan motivasi masyarakat untuk membudidaya singkong dan meningkatkan kesejahteraaan masyarakat. Saya juga meminta LIPI jangan hanya mengembangkan, tetapi juga membantu pemasaran produk dari singkong atau tepung mocaf ke dalam maupun luar daerah,” tandasnya.(vry/man)

0 Komentar