MENAKAR RELIGIUSITAS ORMAWA KAMPUS UMS

MENAKAR RELIGIUSITAS ORMAWA KAMPUS UMS
0 Komentar

Tekanan yang sangat dirasakan adalah tekanan mental. Dimana kita dituntut untuk dapat menyelesaikan suatu program kerja yang terkadang terkendala suatu hal dan sesegera mungkin harus dapat menemukan solusi.

Selain hal diatas, manfaat yang dapat dirasakan langsung yaitu terkait dengan manajemen waktu. Kadangkala kita terjebak dalam kondisi yang sangat tidak nyaman, dimana kita harus berjibaku dengan waktu baik untuk berkuliah ataupun dateline program kerja yang ada di suatu ormawa.

Betapa pentingnya peran keahlian soft skill ini maka beberapa perguruan tinggi sudah menerapkan sks dalam kegiatan soft skill yang menjadi syarat untuk kelulusan.

Baca Juga:Keteteran, Dapur Umum Dinas Sosial Lakukan Piket Bergilir 20 Orang Tenaga41 Sekolah Terdampak Banjir di Subang Segera Diperbaiki

Kebjakan ini sangat cerdas karena bisa memacu untuk meningkatkan kualitas produk lulusan. Bahkan mulai akreditasi yang baru BAN PT telah menerapkan standar baru bahwa kegiatan akademik di PT harus berbasis pengembangan yang out putnya pada publikasi sehingga memberi manfaat yang lebih luas.

Bisa mengatur waktu

Sebenarnya kuncinya hanya satu dalam manajemen waktu, ketika seseorang menjaga sholatnya maka Allah akan menjaga waktu-waktu yang lainnya.

Penting betul bagi setiap orang menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim yang taat. Apabila seorang aktivis mahasiswa sudah terbiasa on time menunaikan ibadah shalat, maka kemungkinan ia dapat melakukan manajemen waktu yang baik.

Islam telah menanamkan disiplin dalam kehidupan sehari hari, bahkan islam menjamin uamatnya akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar bila melaksanakan sholat dengan sebenar benarnya.

Saya rasa, kebiasaan tersebut juga dapat dijadikan sebagai indikator tingkat religiusitas seseorang.

Apabila seluruh anggota ormawa kampus melakukan hal yang serupa niscaya ormawa tersebut menjadi ormawa yang unggul dengan sumber daya manusianya yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi dan mampu berdaya saing dengan universitas lainnya.

Tingkat keberagaman atau tingkat religiusitas para aktivis dapat di lihat dari beberapa parameter yang dapat diamati secara langsung, diantaranya terkait sholat tepat waktu, menjalankan ibadah puasa baik puasa ramadhan maupun puasa sunnah yang lainnya, disiplin kejujuran terutama pada saat mengerjakan ujian, kesantunan dalam berbicara, cara berpakaian seseorang, serta bagaimana seorang tersebut menjaga kebersihan diri.

0 Komentar