Juleha Kantongi Rp8 Juta Sebulan dari TPA Panembong

Juleha Kantongi Rp8 Juta Sebulan dari TPA Panembong
TENGKULAK: Kegiatan Julaeha menunggu para pemulung menjual hasil pungutan sampahnya dan menimbang, memastikan berat untuk kemudian menentukan bayaran. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Warga yang lain Talim (56) juga mengaku bahwa sampah menjadi sumber rezeki baginya. Meski belum sesukses Julaeha Talim bisa menghidupi keluarganya dari hasil memulung sampah di sana. Empat hari sekali dia mengantarkan botol-botol plastik, dan kardus yang dia kumpulkan ke pengepul. Harga dari setiap kilo plastik-plastik dan kardus tersebut juga menurutnya naik turun.
“Iya lumayan, cukup untuk hidup sehari-hari,” jelasnya singkat.

Sampah sampai saat ini menjadi masalah dan lebih sering dianggap sebagai barang tidak berguna dan harus dibuang. Ini sebenarnya pandangan yang keliru jika manusia memahami dan menyadari betapa sampah mempunyai harga meski juga bisa merusak lingkungan. Bila dibuang sembarangan, sampah akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan sumber penyakit. Bbahkan bila dibuang pada tempatnya pun bukan berarti masalah terselesaikan, karena timbul permasalahan baru pada tempat pembuangan akhir. Jika berkaca dari Julaeha dan Talim, rupanya sampah bisa menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis.(*/vry)

0 Komentar