Mengapa Pilpres 2019 Mengaduk Emosi Publik?

Mengapa Pilpres 2019 Mengaduk Emosi Publik?
0 Komentar

Keempat, Social Media Effect
Sulit rasanya untuk tidak menyebut bahwa media sosial sangat mempengaruhi demokrasi kita. Bukan hanya di Pilpres, medsos berperan besar dalam agenda politik Pilkada. Luapan emosi di medsos yang berujung viral mempengaruhi agenda publik dan agenda politik. Posting salam satu jari, salam dua jari, cuitan, status yang berkaitan politik betapa menjadi perhatian publik. Cuitan para elit politik di medsos terutama Capres dan Cawapres di-share dan mendapat komentar luas.

Hasil Penelitian Ika Karlina dari Universitas Paramadina mengungkap aktivitas twitter dan facebook para capres dan cawapres. Ia meneliti 4,6 juta tweets yang berkaitan dengan Prabowo, Jokowi dan kata kunci lainnya yang terasosiasi para capres dan postingan di facebook dalam kurun waktu Januari-Februari 2019. Dalam kurun waktu itu, Capres Jokowi memposting 5.100 kali, Prabowo 3.600 kali dan Sandiaga Uno 21.100 kali. Sedangkan Cawapres Ma’ruf Amin tidak ditemukan akun resminya. Postingan Sandiaga Uno tetap lebih banyak jika postingan Jokowi dan Prabowo di jumlahkan. Sudah tentu fanspage meraka akan mampir di beranda dan bahkan kita juga mengikutinya.

Kelima, Publik yang Lebih Kritis
Entah berapa banyak pelaporan ke pihak kepolisian sepanjang masa kampanye ini. Berapa banyak postingan viral terkait pemilu. Seakan setiap orang melakukan fungsi whatchdog, tidak hanya dilakukan oleh pers dan LSM. Kini setiap orang adalah “jurnalis” setiap orang punya “media” (medsos). Bisa melaporkan apa yang terjadi di sekitarnya perihal pesta demokrasi ini. Kampanye para capres mendapat sambutan meriah. Padatnya publik di Gelora Bung Karno (GBK) saat kampanye dua capres menjadi bukti bahwa antusas bangsa ini memilih demokrasi tetap terjaga.

***

Baca Juga:Ini Penyebab Logistik untuk Kecamatan Subang Baru Tiba Pukul 05.30 WIBDini Hari Logistik Belum Datang, Petugas TPS Resah dan Lelah Menunggu

Setiap perhelatan demokrasi tentu tidak akan sesempurna yang dibayangkan. Tapi kita patut bersyukur, jalan demokrasi ini tetap memberi harapan. Tetap memberi keadilan atas hak setiap warga negara. Pilpres yang begitu emosional ini jangan sampai berujung pada perpecahan, polarisasi dan mendistorsi makna demokrasi.

Sebaiknya kita sadari, jika menonton sebuah pertandingan, jika merasa begitu terharu, mengaduk perasaan, greget dan bikin penasaran, maka sebenarnya pertarungan itu benar-benar seru. Pilpres ini memang seru, asyik untuk disaksikan. Lebih seru dari pilpres sebelumnya. Salam jari ungu.(*)

Laman:

1 2
0 Komentar