Menginstal Ulang Sistem Ekonomi

Menginstal Ulang Sistem Ekonomi
0 Komentar

Kalaupun sistem ekonomi kapitalis ini menghasilkan pertumbuhan tapi pertumbuhan yang menciptakan kesenjangan karena sentuhan ekonomi kapitalis menyentuh sisi paling dasar manusia yaitu naluri untuk menumpuk kekayaan. Naluri untuk menumpuk kekayaan ini memunculkan kerakusan yang mengakibatkan kekayaan hanya menumpuk di sebagian kecil orang.

Karenanya jika Indonesia menghendaki bangkit menjadi negara maju, perlu ada instal ulang sistem ekonominya dengan sistem ekonomi yang shahih yang sudah teruji anti krisis.

Sistem makro dan mikro ekonomi Islam terbukti berbuah produktivitas, stabilitas serta distribusi yang adil dalam rentang waktu 13 abad lebih. Tidak pernah mengalami defisit APBN akut, tidak pernah mengalami turunnya daya beli simultan, tidak pernah mengalami krisis ekomoni secara siklik, apalagi resesi atau depresi.

Baca Juga:Wait And See :Pts Kena Imbas Pandemi Covid-19Antara Kemerdekaan Dan Zakat

Tawaran instal ulang dengan tatanan ekonomi Islam akan menata ulang kebijakan makro dan mikro ekonomi sebagai berikut :

Pertama. Menata ulang sistem keuangan negara. Sistem keuangan kapitalis-demokrasi yang bertumpu pada pajak dan hutang, terbukti gagal dan justru membuat semakin bergantung pada negara lain. Maka sistem keuangan Islam menetapkan berbagai pemasukan keuangan negara diperoleh melalui pengelolaan berbagai kepemilikan umum, termasuk di dalamnya pertambangan, laut, hutan, dan aset-aset rakyat lain dengan posisi negara hanya sebagai pengelola.

Pemasukan lain adalah dari pengelolaan harta milik negara berupa kharaj yaitu pungutan atas tanah produktif.

Juga pemasukan dari zakat dengan kekhususan pembelanjaannya untuk delapan ashnaf mustahik zakat. Abstraksi pemasukan yang besar ini bisa ditelusuri dari sejarah Kekhilafahan Abbasiyyah di bawah kepemimpinan Harun ar Rasyid, yang memilki surplus pemasukan sebesar APBN Indonesia yaitu sekitar 2.000 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pemasukannya lebih besar lagi.

Kedua. Menata ulang sistem moneter. Dalam sistem ekonomi Islam, pendapatan masyarakat dipastikan memiliki kecukupan yang tidak membuatnya jatuh pada jurang kemiskinan, yakni dengan menjaga daya beli uang.

Daya beli uang ini dipertahankan dengan moneter berbasis zat yang memiliki nilai hakiki yaitu emas dan perak. Maka uang kertas akan ditinggalkan.

Ketiga. Menata ulang kebijakan fiskal. Dilakukan dengan menghapus semua pungutan pajak. Pajak hanya pada situasi tertentu dan hanya ditujukan pada kalangan mampu dari orang kaya. Jika situasi tertentu selesai, pajak dihentikan.

0 Komentar