New Normal Kokohkan Penguasa Kakap, Wujud Solusi Gagal

New Normal Kokohkan Penguasa Kakap, Wujud Solusi Gagal
0 Komentar

Oleh. Reni Tresnawati

Aktivis Muslimah Karawang

Dalam musim pandemi ini, ada beberapa upaya untuk mengatasi wabah virus corona. Setelah ada Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB). Kini ada yang namanya New Normal, dan sebagian kota di Indonesia pun ikut menerapkannya, termasuk Subang. Dalam menerapkan New Normal Kabupaten Subang ternyata gagal menerapkannya. Sebaiknya kembali menerapkan PSBB Jilid III. Walaupun sebelumnya, pada PSBB Jilid II Subang menerapkannya secara parsial yang diberlakukan untuk dua kecamatan dan sembilan desa di sembilan kecamatan. PSBB Jilid II ini berakhir pada Jumat (29/5/2020) TINTAHIJAU. com.

Latah. Itulah Indonesia, yang diikuti oleh daerah-daerahnya, selalu menjadi pembebek, apalagi ini anjuran dunia yang menjadi kiblatnya. Padahal, anjuran dunia untuk memberlakukan New Normal adalah bentuk hilangnya visi negara dalam memberantas tuntas Corona. New Normal adalah wujud kegagalan kapitalisme dalam menangani wabah. Namun sungguh sayang, pemerintah malah mengikuti memberlakukan New Normal.

Korea Selatan saja gagal. Apalagi Indonesia. Contohnya Subang. Pemberlakuan New Normal yang direncanakan tidak berhasil. Terlihat dalam realitas masyarakatnya semakin acuh terhadap wabah ini. Kenapa masyarakat acuh terhadap wabah? Itu semua disebabkan oleh faktor ekonomi yang mangkrak, sementara Pemda setempat atau negara tidak mempunyai dana untuk membiayai kebutuhan karantina. Negara membiarkan rakyat untuk berjuang sendiri dalam pertarungannya melawan corona.

Baca Juga:Dana Kewilayahan Rp 3 Miliar untuk 30 Kecamatan AmanCatat! New Normal Pedagang dan Pembeli Harus Pakai Masker

Namun untuk para penguasa kelas kakap lebih diprioritaskan keselamatan ekonominya dibanding nyawa rakyat. Sedangkan ekonomi rakyat hanya berbicara bagaimana mereka bisa hidup dan bertahan dengan kebutuhan pokoknya. Andaikan semua itu dicover dulu oleh negara, maka lalu lalang rakyat dalam mencari nafkah bisa direm sebentar. Hal demikian akan menghentikan arus pergerakan manusia. Dan inilah yang membuat wabah itu hilang. Seperti yang dilakukan khilafah Umar yang memberlakukan karantina total dan memenuhi semua kebutuhan dasar rakyatnya, akhirnya tak butuh waktu lama wabah pun hilang dan ekonomi kembali normal.

Kembalilah ke aturan Islam, karena Islamlah solusi segala permasalahan yang menimpa dunia ini. Dengan semua negara berada di naungan sistem Islam, maka akan terwujud negara baldatun toyibatun warabun Ghofur dan rahmatan lil’alamin. Wallahu’alam. (*)

0 Komentar