NILAI EKONOMI LIMBAH SAWIT

NILAI EKONOMI LIMBAH SAWIT
0 Komentar

Kecamatan Tanjung Palas Barat Kabupaten Bulungan menjadi salah satu daerah yang terdapat perkebunan kelapa sawit, yang menjadi pendorong berdirinya pabrik pengolahan buah kelapa sawit tepatnya di Desa Mara 1. Tentunya dengan hadirnya pabrik kelapa sawit membawa dampak tersendiri bagi masyarakat bahkan lingkungan. Pabrik kelapa sawit dapat membantu perekonomian masyarakat yang menggantungkan penghasilannya sebagai petani kelapa sawit serta memberikan kesempatan kerja pada masyarakat lokal, dengan dibukanya lapangan pekerjaan banyak masyarakat yang memilih untuk bekerja di pabrik kelapa sawit. Bahkan, ada juga warga yang membuka lahan pertanian untuk kelapa sawit, yang nantinya hasil panen bisa dijual langsung ke pabrik tersebut. Namun, tak dapat dipungkiri selain berdampak positif, ada juga dampak negatif dari adanya pabrik pengolahan kelapa sawit seperti adanya limbah yang dihasilkan dari pengolahan buah sawit.

Bau limbah yang dihasilkan dapat tercium ketika melewati pabrik kelapa sawit tersebut dan kondisi seperti ini tentunya sangat mengganggu kenyamanan masyarakat. Buah kelapa sawit yang diolah di pabrik berasal dari perkebunan sawit yang tersebar di Kecamatan Tanjung Palas Barat, dimana setiap hari  truk pembawa buah kelapa sawit lalu lalang menuju pabrik. Truk pembawa buah sawit bisa mencapai 5-7 ton dalam sekali angkut. Buah sawit yang sudah dirontokkan dari tandannya tentu akan menghasilkan limbah yang bisa menjadi masalah bagi lingkungan di sekitarnya. Salah satu limbah kelapa sawit adalah “Tangkos” atau kebanyakan orang disini menyebutnya dengan “Jangkos”. Jangkos adalah tandan kosong kelapa sawit setelah buah sawit dirontokkan atau dipisahkan dari tandannya dan biasanya perontokan dilakukan dengan menggunakan mesin perontok yang ada di pabrik. Pertanyaan yang muncul dimanakah tempat pembuangan jangkos?. Tidak dapat kita anggap sepele, bayangkan saja dalam sehari berapa ton buah kelapa sawit menghasilkan limbah jangkos, yang kalau dibuang tentu butuh tempat penampungan yang luas, ini tentu tidak efisien dan efektif. Belum lagi limbah “solid”, limbah padat dari hasil samping proses pengolahan tandan buah segar di pabrik kelapa sawit menjadi minyak mentah kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) limbah ini berwarna coklat kehitaman bertekstur  lunak seperti ampas ada sedikit berminyak-minyak, jika sekilas dilihat seperti tanah. Disepanjang pinggir jalan bisa dijumpai jangkos ataupun solid yang terkadang memberikan aroma yang kurang sedap. Walaupun Pertanyaan kembali, mau diapakan limbah ini? apakah bisa dimanfaatkan?. Harusnya limbah-limbah yang berasal dari pengolahan kelapa sawit dapat diolah sehingga memiliki nilai manfaat yang dihasilkan dari sebuah limbah. Walaupun jangkos dan solid  hasil pengolahan buah sawit ini di bawa kembali ke kebun sawit untuk dijadikan pupuk.

0 Komentar