Belajar Geografi melalui Lagu Didi Kempot

Belajar Geografi melalui Lagu Didi Kempot
0 Komentar

oleh:

  1. Dwi Angga Oktavianto(Guru di Kalimantan Selatan dan Penggemar Didi Kempot)
  2. Priyono,MSi(Dosen Fak.Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan penikmat lagu sekaligus penyanyi)

Kepergian Didi Kempot untuk selamanya membuat sedih masyarakat Indonesia. Paling sedih tentu kelurga almarhum. Tidak lupa, penggemar yang kini ramai menamakan diri “Sobat Ambyar” pasti hancur hati, karena sang maestro telah berpulang. Pencipta lagu berlirik jawa yang telah memproduksi  lagu sebanyak 800 judul akhirnya berpulang menghadap sang Khalik di RS Kasih ibu solo karena menderita penyakit Jantung. Penyanyi sekaligus pencipta lagu berlirik Jawa yang lahir dengan nama Doinisius Prasetyo, yang dilahirkan di Solo akhirnya memilih masuk islam dan menjadi mualaf tahun 1997. Beliau dan grupnya sering menghadiri pengajian Gus Miftah, pengasuh pondok pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Sebagai seorang guru geografi, penulis juga merupakan penggemar beliau. Lagu-lagunya mulai dari ‘Kuncung’ sampai yang terbaru ‘Ora Mudik’ menemani penulis saat bersantai ataupun saat mengerjakan tugas di depan laptop.Setiap lagu yang dibuat, meskipun dengan kata-kata sederhana pasti mempunyai makna. Sebagian dari lagu yang dibuatnya ternyata memiliki makna yang sangat geografis . Ini mungkin yang belum pernah diulas oleh orang lain.

Judul Lagunya Geografis

Salah satu konsep utama dalam geografi adalah lokasi disamping jarak,interaksi dan ruang. Lagu-lagu sang maestro sebagian memilih judul dengan memasukkan unsur lokasi. Sebagai contoh Ademe Kuto Malang, Awu Merapi, Cintaku Jauh di Lampung, Jembatan Suramadu, Prawan Kalimantan, Kopi Lampung, Lintang Ponorogo, Malioboro, Neng Ngawi, Parang Tritis, Pasar Klewer Rindu Jombang. Seakan dia juga menunjukkan pada penggemarnya , betapa pentingnya toponimi dan lokasi di permukaan bumi yang digambarkan dengan menyebut nama daerah yang disinggahi. Ada lagi Stasiun Balapan 1 dan 2, Sewu Kutho, Suriname, Tanjung Mas Ninggal Janji, Tanjung Perak, Terminal tirtonadi, Termina Terboyo.

Baca Juga:Perusahaan di Subang Harus Rapid Test Karyawan, Wajib Terapkan Protokol KesehatanBupati Subang Ajak Warga “Sapapait Samamanis”

Dengan ikut menyanyikan lagu-lagu tersebut, kita dapat mengetahui lokasi (letak). Sebagai ilustrasi, perhatikan lirik berikut “Ning  Stasiun Balapan” orang yang belum tahu akan jadi tahu bahwa letak Stasiun Balapan ada di Solo (Surakarta), karena lanjutan dari lirik tadi ‘ … Kutho Solo sing dadi kenangan.’ Kota Solo letak Stasiun Balapan yang jadi kenangan.

0 Komentar