Kecurangan PPDB, Gimik Berulang di Tahun Ajaran Baru

Kecurangan PPDB, Gimik Berulang di Tahun Ajaran Baru
0 Komentar

Oleh : Rina Tresna Sari, S.Pd.I

Pendidik Generasi Khoiru Ummah dan Member AMK

Penerimaan peserta didik baru(PPDB) 2020 sudah mulai berjalan, beberapa sekolah tingkat menengah dan atas melakukan PPDB 2020 dengan cara online. Ketua PPDB Jawa Barat, Yesa Sarwedi mengatakan lulusan SMP yang akan diterima di SMA/SMK/SLB negeri hanya sekitar 30 hingga 35 persen. Yesa mengatakan Daya tampung siswa baru di SMA/SMK/SLB negeri hanya sekitar 282 ribu siswa, sementara lulusan SMP sederajat sekitar 746.000-an (Republika.co.id, 08/06/2020).

Terbatasnya daya tampung disekolah-sekolah negeri membuat beberapa calon orang tua murid was-was. Apalalagi fakta PPDB ditahun -tahun sebelumnya menunjukan adanya kecurangan kecurangan yang terjadi. Sebagainama dilansir TRIBUNJABAR.ID,10/6/2020 – Sejumlah orangtua siswa yang akan mendaftarkan anaknya dalam PPDB SMA/SMK 2020 di Jabar memprotes Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yang dinilainya tidak transparan.

Hal ini karena Disdik Jabar selaku penyelenggara PPDB SMA/SMK tidak menampilan nilai para pendaftar secara real time di website PPDB yang dimilikinya.

Baca Juga:Tes Masif dan Pengawasan Ketat di Kawasan PuncakGugus Tugas Jabar Gelar Tes Masif di Kawasan Puncak

“Kenapa score-nya (nilai pendaftar) tidak ditampilkan, ini kan menyulitkan kami. Kami jadi tidak tahu berapa score tertinggi dan terendah yang daftar di sekolah itu. Ini tidak transparan. Kalau seperti ini daftarkan anak kayak gambling, untung-untungan,” kata Siti Anjar (49), satu orangtua siswa di Kota Bandung.

Banyaknya kecurangan dalam PPBD pun direspon oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang meminta kepada seluruh pihak terkait agar jangan mencoreng proses Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2020 dengan kecurangan atau penyimpangan.

“Kami meminta pelaku atau insan pendidikan di Jawa Barat untuk tidak mencoreng nama baik Jawa Barat dengan melakukan penyimpangan apapun dalam proses PPDB,” Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya di Kota Bandung, Senin (8/6).

Politisi Fraksi PKS DPRD Jabar ini berharap semua pihak seperti pimpinan Dinas Pendidikan Jabar, kepala dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota, kepala sekolah, dan semua insan pendidikan bisa menjaga harkat dan martabat Jawa Barat dalam proses PPDB Tahun 2020 yang berlangsung di saat pandemi Covid-19(Republika.co.id,08/06/2020).

0 Komentar