Padi Inpari 32 Produksi Capai 9 Ton/Ha

Padi Inpari 32 Produksi Capai 9 Ton/Ha
GERAKAN TANAM: Kepala Distan Kabupaten Subang Ir. Djadja Rohadamadja bersama Dandim 0605 Sbg Letkol Arh Edi Maryono, saat percepatan olah tanah dan percepatan gerakan tanam, di Desa Margahayu Kecamatan Pagaden Barat, Kamis (13/12). DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Dengan begitu, maka menanam padi saat musim panas/kemarau dengan sistem Patboter, akan lebih menguntungkan petani dari segi produksi dan harga padi.

“Diupayakan petani menanam padi tiga kali, namun harus variatif setiap musim tanam,” imbuhnya.

Untuk varietas Inpari 32 dengan produksi cukup tinggi 9-10 ton/ha. Inpari 32 adalah turunan varietas Ciherang, namun dari segi produksi lebih tinggi Inpari 32.

Di Majalengka dan Sumedang sudah tanam inpari 42, melalui teknologi Patboter.

Baca Juga:Diduga Ada Penggelembungan Suara, Forum Solidaritas Masyarakat untuk Demokrasi Jalancagak Tolak Hasil PilkadesPeringati Hari Anti Korupsi Sedunia, Kejari dan KPP Pratama Subang Sinergi Cegah Korupsi 

“Rata-rata produksi padi 6,2 ton/ha di Jabar.
Dan itu akan terus ditingkatkan melalui teknologi tepat guna dan tepat sasaran,” tuturnya.

Sistem Pajale bisa dikembangkan dengam metoda tumpang sari, dalam arti dalam satu musim tanam jangan ada yang ditiadakan.

“Kita bisa tanam padi, juga jagung dan kedelai dalam satu musim, dengan metoda tumpang sari,” pungkasnya.(dan)

0 Komentar