Pasien Rawat Inap Tetap Bisa Nyoblos

Pasien Rawat Inap Tetap Bisa Nyoblos
PASIEN RAWAT INAP: Tini pasien rawat inap di UPTD Puskesmas Kalijati, bersyukur karena difasilitasi PPK dan Pukesmas untuk tetap bisa menyalurkan suaranya dalam Pemilu 2019. INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Setiap warga negara Indonesia, yang tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT), wajib menyuarakan pilihannya pada Pemilu Rabu (17/4). Tidak terkecuali mereka yang terdaftar sebagai pemilih tetap namun dalam kondisi sakit, dan harus menjalani rawat inap di Puskesmas.

Seperti yang dialami Tini asal Kalijati, yang sedang berbaring menjalani rawat inap di UPTD Puskesmas Kalijati. Mesk demikian, Tini mengaku sudah didatangi PPK Kalijati, agar tetap bisa menyuarakan pilihannya dalam Pemilu 2019.

“Kemarin sudah ada pendataan, untuk pencoblosan di Puskesmas. Mudah-mudahan bisa tetap berpartisipasi menentukan pemimpin negara untuk lima tahun ke depan, meski dalam keadaan sakit,” kata Tini pada Pasundan Ekspres.

Baca Juga:Curah Hujan Tinggi, Harga Sayuran di Lembang MelambungKPU Pastikan Pendistribusian Kotak Suara ke PPS Aman

Meski di UPTD Puskesmas Kalijati ini tidak begitu banyak pasien yang menjalani rawat inap, namun kesigapan PPK Kalijati untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat, patut diacung jempol. Kepala UPTD Puskesmas Kalijati Asep Supriyatna S.SOS M.Kes., mengatakan, beberapa pasien sudah kedapatan terdata PPK.
“Sudah, beberapa waktu lalu, didata oleh PPK, mengantisipasi jika beberapa pasien tersebut masih diharuskan untuk rawat inap hingga 17 April. Meski tidak banyak, hanya 5 orang yang rawat inap,” jelas Asep.

Dia juga mengaku telah diintruksikan langsung oleh Camat Kalijati, Lukita Harjana, untuk siap siaga jika pada saat pelaksanaan pemungutan suara. Dibutuhkan tim kesehatan secara mendadak oleh Panitia di TPS.

Menurut Asep, tim medis dari Puskesmas, hanya akan siaga di Puskesmas tidak di sekitar TPS. “Kami juga sudah diamanatkan oleh camat untuk siaga, sebagai tim medis pada hari H pemungutan suara. Meski Puskesmas tidak siaga di tiap titik TPS, melainkan di Puskesmas saja, di kantor, terkait aturan dari penyelenggara tentang netralitas ASN,” jelasnya.

Lalu bagaimana dengan tenaga kesehatan di Puskesmas itu sendiri? Mengingat waktu pencoblosan hanya hingga pukul 13.00. Asep menjelaskan, persoalan itu sudah di selesaikan dengan cara mengatur giliran. Sebanyak 70 karyawan yang terdiri dari PNS dan sukarelawan, akan menyempatkan waktu dengan pengaturan giliran.

“Kalau libur tidak mungkin, sebab sehari UPTD Puskesmas Kalijati menerima pasien mencapai 100 Orang, bahkan lebih. Paling giliran waktunya, kami sudah berlakukan,” tukas Asep.(idr/vry)

0 Komentar