PPDB, Peran Orang Tua dan Fenomena Kemandirian Siswa

PPDB, Peran Orang Tua dan Fenomena Kemandirian Siswa
0 Komentar

Kemandirian calon peserta didik dalam berliterasi, mencari informasi dan mandiri dalam melakukan pendaftaran peserta didik baru, adalah faktor penting suksesnya proses pendaftaran ke jenjang yang lebih tinggi. Usia lulusan SMP seharusnya sudah terbiasa menggunakan gadget untuk komunikasi dan mendapatkan informasi. Rasa memiliki tanggung jawab terhadap masa depannya dengan mempunyai pilihan sekolah favoritnya, seharusnya menjadikan calon peserta didik bersemangat untuk mencari informasi tentang PPDB, bukan orang tua nya yang sibuk kesana kemari mencari informasi sementara anak di rumah tidak peduli, hanya memegang gadget kebanyakan untuk hal-hal yang bersifat rekreatif namun tidak digunakan maksimal untuk memperluas wawasan dan informasi. Orang tua seharusnya bertugas mendampingi, mengarahkan, mendorong anaknya untuk bisa melakukan semuanya sendiri, bukan mengambil peran yang seharusnya dilakukan oleh anak, sehingga tidak akan ada lagi permasalahan anak yang tidak mau sekolah, atau males-malesan karena sejak proses pemilihan sekolah, pemilihan jurusan dan pengurusan pendaftaran seluruhnya dilakukan oleh orang tua. Anak tidak dimintai pendapat, tidak disadarkan atas tanggung jawab belajar untuk meraih cita-citanya, tapi bisa jadi justru cita-cita orang tua yang tertunda, sehingga menginginkan anaknya yang melanjutkan cita-citanya.

Permasalahan kemandirian peserta didik ini sangat teruji di masa pembelajaran daring karena semua tugas onlines bisa dibantu oleh orang tuanya. Jika hal ini terus berlanjut, sementara tidak tahu kapan pandemi akan berakhir, hal ini akan menimbulkan masalah di jenjang berikutnya. Anak sudah terbiasa meminta bantuan kepada orang tuanya, bahkan bukan karena tidak bisa, tapi malas mencoba dan mencari informasi, sementara orang tuanya karena merasa bertanggung jawab atas keberhasilan anaknya, apalagi yang notabene adalah melanjutkan cita-citanya yang tertunda, maka akan dengan mudah membantu anaknya.

Peserta didik menjadi tidak peduli karena merasa tidak melakukan pemilihan sekolah dan jurusan sesuai keinginannya, tidak melakukan sendiri apa yang seharusnya menjadi tugasnya. Disinilah pentingnya orang tua memberikan pendidikan kemandirian yang dimulai sejak usia dini, karena kemandirian akan terbentuk dengan latihan, bukan instan. Orang tua mestinya menjadi pendamping bukan di garda depan, yang melakukan proses pendaftaran sampai eksekusi. Kikhilafan orang tua yang mengambil peran terlalu masuk dalam ranah PPDB menjadikan anak tidak bisa menciptakan kemandirian. Bekerjasamalah dalam kebaikan yang menjadi tuntunan dalam islam, bisa berubah bekerjasamalah dalam kebohongan bila esensi dari PPDB tidak bisa ditangkap secara utuh oleh orang tua. (*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar