PSK Janem Dicekik dan Dibekap Bantal Hingga Tewas

PSK Janem Dicekik dan Dibekap Bantal Hingga Tewas
EKSPOSE: Pelaku pembunuhan PSK di Janem dalam kegiatan ekspose Polres Subang. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Tersangka pembunuhan di Janem, mengaku kecewa karena disebut loyo oleh Pekerja Seks Komersil (PSK). Spontan, tersangka langsung membunuh korban di lokasi tersebut. Hal tersebut terungkap dalam ekspose yang dilaksanakan Polres Subang, Senin (16/3).

Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani mengatakan, kejadian pembunuhan yang terjadi pada sekitar jam 17.00 WIB pada tanggal 18 Februari 2020.

Tim Polres Subang dan Polsek Patokbeusi berhasil menangkap pelaku pembunuhan PSK di sebuah warung lokalisasi Janem (jalan enam) Kampung Mulyasari Jalan Raya Patokbeusi, Subang.

Baca Juga:Pasar Delapan Desa Masuk Musrenbang 20211.253 Calon TKI Tertunda Keberangkatannya

Pelaku yang berinsial AS (34) warga Wonosari – Jogjakarta tertangkap, ketika sedang bersembunyi di kantor PO Bus Cilameri – Subang.

Pelaku diancam dengan pasal 338 dan atau 365 KUHPidana dengan pidana 15 tahun penjara. “Tertangkap setelah diburu pasca pembunuhan terjadi. Pelaku bersembunyi di sebuah PO Lorena di Cilameri,” ujarnya.

Dijelaskan Teddy, korban bernama Isah Rumainah (39) warga Dusun Lima RT 03 RW 05 Kelurahan Sumur Gede Kecamatan Cilamaya – Karawang. Korban, pemilik warung yang juga sebagai PSK menerima tamu yaitu pelaku.

Namun ketika berhubungan badan pelaku cepat keluar, sehingga korban menyebut dengan bahasa loyo. Karena tersinggung, pelaku mencekik korban hingga lemas dan membekap dengan bantal, mengikat tangan, menyumpal mulut korban dengan kain sehingga korban tewas.

Setelah itu, pelaku mengambil ponsel korban dan kabur. “Pelaku kecewa dan tersinggung disebut loyo oleh korban, dan pelaku jadi naik pitam,” katanya.

Warga Gang Cenderawasih – Subang Dinar (34) berharap, SatPol PP Kabupaten Subang melakukan razia terhadap kos-kosan yang ditenggarai sering dipakai sebagai ajang mesum dan kumpul kebo. Terlebih lagi kos-kosan yang tempatnya jauh dari keramaian.

“Tolong dirazia kalau bisa tertibkan, karena banyak kabar miring tentang kos-kosan di seputar kota digunakan tempat mesum dan kumpul kebo,” ungkapnya.(ygo/vry)

0 Komentar