Putih Sari Ingatkan Masyarakat Tidak Lakukan 4 T Untuk Cegah Stunting

Putih Sari Ingatkan Masyarakat Tidak Lakukan 4 T Untuk Cegah Stunting
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Jawa Barat bersama Anggota Komisi lX DPR-RI Putih Sari lanjutan program Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Sabtu (20/1).

Pada kesempatan itu, BKKBN dan Putih Sari mengingatkan masyarakat untuk mencegah 4T untuk mencegah lahirnya stunting baru di Kabupaten Karawang. Program 4T ini artinya Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Banyak, dan Terlalu Dekat.

Putih Sari mengatakan, selain makan makanan yang bergizi. Masyarakat harus memperhatikan 4T agar dalam keluarganya tidak lahir stunting baru.

Baca Juga:Target Penurunan Stunting Kota Depok Turun Bawah Angka NasionalBegini 4 Langkah Pencegahan Stunting Sejak Dini Menurut BKKBN

Caranya dengan mencegah anak-anak menikah terlalu muda, kemudian menghindari ibu hamil di usia yang terlalu tua, merencanakan jumlah anak agar tidak terlalu banyak, serta menjaga jarak kehamilan agar tidak terlalu dekat.

“Oleh sebab itu, peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting ini sangat penting. Kontribusi itu bisa dimulai dengan menerapkan Program Keluarga Berencana di keluarganya,” ujar Putih Sari.

Dia menjelaskan, percepatan penurunan stunting adalah program prioritas negara. Sebab, Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar ke 4 dunia angka stunting masih tinggi diatas rata-rata ketentuan WHO yaitu 14 persen.

“Sampai saat ini masih banyak anak Indonesia yang gagal tumbuh kembang pada usia 0-2 tahun. Gagal tumbuh akan berpengaruh pada daya saing anak bangsa. Gagal kembang juga akan mempengaruhi IQ atau kecerdasan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Santosa mengatakan, saat ini pemerintah tengah berupaya membawa Jawa Barat menuju zero stunting untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2045.

BKKBN telah melakukan upaya pencegahan dari hulu ke hilir. Yakni sejak massa calon pengantin, menikah, hamil, hingga memiliki anak sudah diawasi oleh kader-kader BKKBN di pelosok-pelosok desa.

“Tim Pendamping Keluarga setiap hari bekerja melakukan budaya pencegahan. Tugasnya banyak, mengawal kesehatan calon pengantin sebelum menikah, memeriksakan ibu hamil, sampai mencegah rokok di lingkungan keluarga,” ungkap Fazar.

Baca Juga:Nurhayati Minta Orang Tua Perhatikan Penggunaan Gadget pada AnakPutih Sari Ingin Karawang Jadi Pilot Project Percepatan Penurunan Stunting

Pihaknya juga mengapresiasi keseriusan Komisi lX DPR-RI yang terus-menerus menyuarakan pencegahan stunting. Fazar berharap, dengan program kampanye percepatan penurunan stunting ini, Indonesia khususnya Jawa Barat bisa mencapai zero stunting.

0 Komentar