Ramadan dan Harmoni Kebangsaan

0 Komentar

Kehidupan berbangsa dan bernegara pun jauh dari keharmonisan dan kedamaian. yang hadir adalah kecemasan dan ketakutan di ruang-ruang publik. Jika kita mengambil hikmah dari bulan Ramadan ini, maka kita akan tahu bahwa kegaduhan dari kehidupan kebangsaan ini karena (mungkin) hati dan jiwa kita tidak fitrah. Kita diselimuti kebencian dan ego pribadi dan golongan. Sebagian dari kita mungkin merasa bahwa golongannyalah yang berhak menjadi pemenang dalam berbagai hal. Mungkin banyak dari kita yang senang dan mencari kehidupan dengan menebar kebohongan seantero negeri dan tidak perduli apakah itu menyebabkan kehebohan dan kegaduhan sosial. Semua berawal dari hati yang tidak fitroh.

Ramadan adalah bulan yang mendidik dan akan mengantarkan kita kepada kesucian lahir dan batin itu. Jika kita berhasil dalam proses pendidikan spiritual ini, maka harmoni kebangsaan akan terwujud. Kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi indah karena sesama kita akan saling mencintai, menyayangi, menghormati, memuliakan, saling berperilaku dan berkata jujur.

Semoga Ramadan kali ini, kita tidak termasuk sebagai orang berpuasa yang hanya mendapatkan lapar dan dahaga, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa, “Banyak umatku yang berpuasa tapi mereka hanya mendapatkan lapar dan dahaga.” Kita berharap bahwa Ramadan tahun ini akan mengantarkan kita pada kesucian lahir dan batin yang akan menghadirkan harmoni sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (*)

Laman:

1 2
0 Komentar