Rugikan Nelayan, Pukat Harimau Masih Bebas Beroperasi

Rugikan Nelayan, Pukat Harimau Masih Bebas Beroperasi
PROTES: Nelayan pesisir karawang protes banyaknya kapal pukat harimau yang dibiarkan beroperasi di perairan Karawang. AJI LEKSMANA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Membuat hasil tangkap para nelayan tradisional sangat minim

Kapal pukat harimau pada akhirnya memberikan dampak langsung terhadap pendapatan harian nelayan tradisional. Kapasitasnya yang mampu menampung hingga berton-ton hasil laut, membuat para nelayan kesulitan mendapatkan banyak ikan.

“Mereka kalau beroperasi itu berhari-hari, ngambil ikan berton-ton, ketika kapal mereka udah penuh baru deh pulang, jadinya kita cuma kebagian sedikit,” ucapnya.

Keberadaan kapal pukat harimau hingga belum normalnya kondisi alam di laut dampak kebocoran minyak tahun lalu, membuat hasil tangkap para nelayan tradisional sangat minim.

Baca Juga:Ridwan Kamil Optimis Ekonomi Jabar Mampu Bertahan Ditengah Munculnya Virus CoronaBerulang Kali DPRD Ingatkan DLHK Tentang Sampah

Para nelayan kerap kali hanya mampu mendapatkan 2 Kg dalam sekali menjaring ikan, dengan capaian paling banyak hanya 10 Kg dan tidak jarang hanya mendapatkan beberapa ekor ikan dengan total berat hanya beberapa ons saja.

“Kita biasanya dapet paling dua atau lima kilo, kalo lagi gak dapet ya gak dapet sama sekali,” tutupnya. (lek/ded)

Laman:

1 2 3
0 Komentar