SD Panatagama Belajar di Hutan Kota

SD Panatagama Belajar di Hutan Kota
DILUAR KELAS: Siswa siswi SD Panatagama Islamic School saat mengunjungi hutan kota ranggawulung, Kamis (10/10). INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG– Kegiatan belajar di luar kelas, Siswa siswi SD Panatagama Islamic School kunjungi hutan kota Ranggawulung, Kamis (10/10).

Bidang Kurikulum SD Panatagama Islamic School, Zahrotul Munawaroh menuturkan kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar di SD Panatagama Islamic School, untuk mengenalkan anak, pada berbagai hal di luar ruang kelas sekolah.

“Untuk tempat yang kita kunjungi beragam ya, tahun ini kita mengunjungi hutan kota Ranggawulung, anak-anak dipandu diberikan pengetahuan tentang banyak tanaman di sini, tahun kemarin kita berkunjung ke rumah sejarah, Lanud Suryadarma Kalijati, belajar sejarah di sana,” jelasnya.

Baca Juga:Muluskan Pembangunan Bandara, DPRD Rancang Perda Penyelenggaraan PerhubunganPersiapkan Regulasi Tenaga Kerja, DPRD Belajar ke Bekasi

Kegiatan tersebut menurut Zahro juga, merupakan implementasi dari visi dan misi SD Panatagama Islamic School sendiri, yaitu memfasilitasi anak didik menjadi anak yang memiliki pribadi kreatif inovatif berlandaskan Al – Qur’an dan As Sunnah,
memfasilitasi anak didik menjadi anak yang memiliki soft skills yang tangguh sehingga nantinya dapat menghadapi tantangan di masa depan.

Selain itu, memfasilitasi anak didik menjadi manusia-manusia pembelajar dan pemimpin yang berakhlak Islami, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan modern dan teknologi informasi dalam upaya membangun masyarakat yang Islami.

“SD Panatagama Islamic School sendiri punya visi menyemaikan anak didik menjadi generasi Rabbani yang cerdas, berakhlaq Islami, memiliki jati diri sebagai Insan kamil yang memiliki karakter jiwa sebagai pemimpin dan berwawasan global, maka field trip ini dalam rangka itu, agar anak di asah untuk memiliki wawasan yang luas, tetap dengan landasan-landasan islam tentu saja,” tambahnya.

Sedangkan untuk proses pembelajar sendiri, menurut Zahro dilakukan secara dinamis, anak diperlakukan sebagai subjek daripada obyek sehingga memunculkan dinamika atau perubahan, juga secara dinamis melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru. (idr/ded)

0 Komentar