Siklus Uji Ide untuk Kurikulum Merdeka

opini
0 Komentar

Hal yang perlu digarisbawahi adalah proyek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Namun, dapat digunakan sebagai pengembangan dan praktik dari materi pelajaran dari intrakurikuler.

Guru yang berkolaborasi merupakan ujung tombak untuk membuat rancangan, ramuan, teknik mengaplikasi, agar olahan guru dapat mewujudkan tercapainya Kurikulum Merdeka, khususnya dapat mengakomodasi kebutuhan anak didik, oleh karena itu, dibutuhkan model pembelajaran agar materi pelajaran intrakurikuler sekaligus dapat dikembangkan dalam pembelajaran kokurikuler.  Pembelajaran kokurikuler, merupakan sebuah aplikasi, demonstrasi, yang menghasilkan penciptaan produk, dan atau proyek. Proses penciptaan produk dan atau proyek diobservasi dengan nilai penguatan profil pelajar Pancasila.

Salah satu model yang dikembangkan untuk maksud tujuan tersebut  dibutuhkan rancangan, sistematika, dan penjadwalan yang konsisten. Namun, sebelum sampai pada rancangan, sistematika, terdapat dua arahan pembelajaran yang perlu ditekankan dalam Kurikulum Merdeka yaitu arahan pertama: pembelajaran terstruktur yang variatif dimana konten yang dihasilkan akan lebih optimal supaya peserta didik mempunyai cukup waktu dalam memahami konsep serta melakukan penguatan kompetensi, dilakukan dalam kegiatan intrakurikuler.  Tahap kedua : pembelajaran dengan melakukan penguatan karakter peserta didik sebagai profil pelajar Pancasila, dilakukan dalam kegiatan kokurikuler.

Baca Juga:Sekitar 100 Orang Warga Cibodas Lembang Ikuti Upacara HUT RI Ke-77 di Lapangan Parkir TimurCatatan Harian Dahlan Iskan: Merdeka Kepundungan

Model pembelajaran bagi kedua arahan tersebut adalah Active Learning dan dilanjutkan dengan Project Bases Learning. Model pembelajaran Active Learning digambarkan dengan serangkaian proses kegiatan dengan menggunakan metode proses berpikir (thinking), mendiskusikan (discussion), menginvestigasi (investigation) dan pada akhirnya akan menciptakan sesuatu (creating). Model pembelajaran Active Learning akan membantu anak didik dalam melakukan proses penguatan materi.

Selanjutnya peserta didik bisa mendemonstrasikan beragam pengetahuan dan keterampilan yang telah mengalami tahap penguatan materi. Kegiatan tersebut dapat berupa demonstrasi, praktik dengan tujuan menghasilkan produk, proyek. Proses dapat mengekspor berbagai soft skill dalam belajar untuk menerapkan profil pelajar Pancasila yaitu nilai-nilai kerjasama antar grup maupun antar individu, kepedulian terhadap masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Kegiatan yang paling cocok untuk mengembangkan proses pembelajaran ini adalah model Project bases Learning.

0 Komentar