Sri Mulyani, Perempuan Pertama Jadi Rektor Unsika

Sri Mulyani, Perempuan Pertama Jadi Rektor Unsika
0 Komentar

“Bedanya, pada pemilihan rektor tahap 1 belum ada suara tambahan dari Kemendikbud. Jadi total suara yang masuk pada pemilihan tahap 1 itu murni suara internal dari seluruh anggota Senat Unsika yang berjumlah 33 orang. Tapi, pada pemilihan tahap 2, sudah ada suara tambahan dari kemendikbud sebanyak 18 suara. Jadi komposisinya 65% suara dari anggota senat Unsika (33 suara) dan 35% (18 suara) dari Kemendikbud. Memang komposisi raihan suara yang mengacu kepada aturan dari Kemendikbud seperti itu,” ujar Eka.
Di tempat terpisah, Rektor Unsika terpilih, Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak, CA menyampaikan apresiasi sedalam-dalamnya atas terpilihnya menjadi Rektor Unsika Periode 2020-2024. Menurutnya, Ia mengcucapkan terima kasih kepada Rektor Unsika periode sebelumnya Prof. Dr. Wahyudin Zarkasyi.
“Pak Rektor Prof Zarkasyi itu yang meletakan pondasi organisasi Unsika ketika status Unsika berubah menjadi PTN dengan mekanisme Satker (Satuan Kerja-red) dari Kemendikbud. Saya juga mengapresiasi dedikasi dan perjuangan Pak Rektor sebelumnya, juga kepada semua Anggota Senat Unsika, dan seluruh Panitia Pilrek Unsika yang sudah dengan totalitasnya menyelenggarakan agenda pemilihan, sehingga semuanya berjalan kondusif, lancar dan memegang teguh semangat dan prinsip demokratis,” ujar Prof. Dr. Sri Mulyani, CA, ketika dihubungi Jumat (17/04).
Terpilihnya menjadi Rektor Unsika, menurut Prof Sri, yang sebelumnya menjabat Ketua Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran ini, bertekad melakukan transformasi Unsika sebagai PTN baru di Jawa Barat yang mampu bersaing di tingkat nasional dan regional. “Seperti yang disampaikan dalam pemaparan visi misi menjelang pemilihan tahap 1, bahwa salah satu strategi yang akan dilakukan dalam pengembangan implementasi merdeka belajar atau kampus merdeka sejalan dengan tag line FIGUR, yaitu Financial Independence Innovation, Good University Governance, Unity in Diversity and Respect Herritage. Point-point penting inilah yang akan saya jalankan sesuai dengan apa yang disampaikan di hadapan seluruh Anggota Senat Unsika ketika penyampaian visi misi sebulan yang lalu. Point-point inilah yang menjadi PR besar saya untuk Unsika sekaligus mempercepat perubahan status Unsika menjadi PTN BLU (Badan Layan Umum),” ujarnya menegaskan.

0 Komentar