JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyampaikan keprihatinan atas proses hukum yang tengah dihadapi oleh salah satu mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS.
Sebagaimana diketahui, SSS menjadi sorotan publik setelah mengunggah meme hasil kecerdasan buatan (AI) yang menggambarkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sedang berciuman. Unggahan tersebut viral di media sosial dan menuai beragam reaksi.
Akibat unggahan itu, SSS sempat ditahan oleh pihak kepolisian selama beberapa hari, sebelum akhirnya dibebaskan pada Minggu malam, 11 Mei 2025.
Baca Juga:Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2025: Ini Jadwal dan Cara Unduh Sertifikatnya11 Mei Diperingati Hari Apa? Ini 5 Momen Penting Nasional dan Internasional
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa penyelesaian kasus ini sebaiknya mengedepankan pendekatan edukatif, bukan semata-mata represif.
“Kemendiktisaintek menilai bahwa proses klarifikasi dan bimbingan etis di lingkungan akademik merupakan ruang yang lebih tepat untuk menanamkan kesadaran, tanggung jawab, dan kedewasaan dalam berekspresi,” ujar Brian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (11/5).
Lebih lanjut, Brian menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pimpinan ITB untuk memastikan SSS mendapatkan pendampingan hukum, dukungan psikologis, serta pembinaan akademik yang memadai selama proses hukum berlangsung.
Ia juga menekankan bahwa penanganan kasus ini harus berjalan secara adil, manusiawi, dan berorientasi pada nilai-nilai pendidikan.
“Kami terus memantau dan mengawal kasus ini melalui koordinasi dengan aparat penegak hukum, pimpinan kampus, dan keluarga mahasiswa,” ungkap Brian.
Kemendiktisaintek juga menyatakan komitmennya untuk menjaga dan menjamin hak-hak mahasiswa sesuai prinsip keadilan serta nilai-nilai dasar dalam dunia akademik.
Brian pun mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi kolektif mengenai pentingnya kebijaksanaan dalam bermedia sosial, serta memperkuat peran kampus dalam membina karakter kebangsaan dan kedewasaan berpikir mahasiswa.
Baca Juga:DPR RI Bersama Mitra Kerja BGN Tekankan Pentingnya Kolaborasi Demi Kelancaran Program MBGSosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Telagasari Karawang
“Pendidikan tinggi harus tetap menjadi wadah pembinaan karakter, penumbuhan semangat kebangsaan, dan pendewasaan sebagai warga negara,” pungkasnya. (Disway/idr)