PASUNDAN EKSPRES – Kerajaan Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, yang berjaya pada abad ke-14 hingga ke-15.
Pada masa itu, Majapahit sudah memiliki sistem keuangan yang maju untuk ukuran zamannya.
Selain memiliki sistem transaksi yang teratur, Majapahit juga dikenal dengan kekuatan militernya yang luar biasa serta kebijakan politik yang berpengaruh besar.
Baca Juga:Konsep Death Stranding 3 Siap, Kojima: Belum WaktunyaNintendo Dicap Pelit, Ogah Kasih Dev Kit Switch 2 ke Developer
Kalau berbicara soal uang, jauh sebelum adanya uang kertas yang kita gunakan sekarang, masyarakat zaman dahulu memakai koin sebagai alat tukar resmi.
Sistem ini juga berlaku di beberapa kerajaan di Nusantara, termasuk Kerajaan Majapahit.
Hal ini menjadi salah satu bukti nyata betapa majunya sistem keuangan yang dimiliki Majapahit pada masa kejayaannya.
Nah, kalau bicara soal uang kuno kerajaan, kira-kira apa sih yang populer pada zaman Majapahit?
Jawabannya adalah gobog. Mata uang ini merupakan alat tukar yang sangat populer dan banyak dipakai pada masa keemasan Majapahit.
Gobog berperan sebagai alat pembayaran resmi dalam segala bentuk transaksi, mulai dari jual beli antarwarga hingga pembayaran pajak.
Sejarah Gobog, Mata Uang Kuno Kerajaan Majapahit
Gobog adalah salah satu mata uang kuno yang beredar di Kerajaan Majapahit antara abad ke-14 hingga ke-16.
Baca Juga:HUAWEI MatePad 11.5 2025, Tablet Serbaguna di Bawah Rp 6 Juta8 Uang Koin Kuno yang Paling Dicari Kolektor di Indonesia
Uang ini terbuat dari bahan tembaga, dan tidak hanya digunakan untuk transaksi, tetapi juga sering dianggap memiliki nilai keramat.
Secara bentuk, gobog adalah koin bulat dengan lubang persegi empat di bagian tengah.
Masyarakat kala itu juga menyebutnya sebagai uang picis, yang memiliki beragam ukiran seperti burung, perahu, ular, ayam, hingga bendera.
Jika dilihat dari desainnya, terlihat jelas bahwa bentuk gobog banyak mengadopsi gaya koin dari Tiongkok.
Salah satu ciri khas paling menonjol adalah adanya lubang berbentuk persegi di tengah, dikelilingi lingkaran pipih.
Secara umum, gobog memiliki ukuran sekitar 5 sentimeter, dibuat dengan perpaduan logam timah dan tembaga.
Koin ini hadir dalam beberapa nilai nominal yang mendukung aktivitas perdagangan skala besar di wilayah Majapahit, mulai dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, hingga sebagian Filipina.