Ia juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam melayani. “RSUD adalah garda depan. Jangan sampai ada kelalaian karena bisa cepat tersebar lewat media sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kang Rey menekankan perlunya keseimbangan antara orientasi sosial dan bisnis dalam pengelolaan BLUD. Menurutnya, RSUD harus mampu menyediakan layanan sehingga masyarakat tidak perlu berobat keluar daerah.
Kehadiran rumah sakit swasta di Subang disebutnya bukan pesaing, melainkan mitra dalam memperluas akses kesehatan.
Baca Juga:Jelang Penerimaan Mahasiswa Baru, As-Syifa Gaet Jurnalis di Subang Sebagai Mitra StrategisSubang Bagian Selatan Mulai Dipasang Penerangan Jalan Umum
“RSUD Subang memiliki potensi besar untuk maju. Saya ingin RSUD menjadi rumah sakit pilihan utama sekaligus dipercaya masyarakat Subang,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut evaluasi, RSUD Subang berkomitmen melakukan sejumlah langkah strategis, di antaranya meningkatkan efisiensi proses internal, menjalin kerjasama operasional (KSO) untuk layanan baru, memperkuat fasilitas IGD, rawat inap, dan instalasi bedah, mengadakan pelatihan SDM agar lebih humanis, memperindah lingkungan rumah sakit, menyelesaikan piutang SKM melalui dukungan regulasi daerah, serta memperkuat peran sebagai rumah sakit pengampu madya KJSU dan KIA.