Alasan 10 November Dijadikan Hari Pahlawan, Mengharukan

Alasan 10 November Dijadikan Hari Pahlawan, Mengharukan
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Alasan 10 November dijadikan hari pahlawan menjadi hal yang wajib diketahui oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, tepat hari ini, Jumat, 10 November 2023 diperigati sebagai Hari Pahlawan.

Tapi kamu tahu gak, sih kenapa setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan? Hari Pahlawan ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Hari Pahlawan ditujukan untuk mengenang pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia, dan pasukan Inggris yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945. Berikut alasan 10 November dijadikan hari pahlawan.

Baca Juga:Latar Belakang Peristiwa 10 November:Tentang Semangat Perjuangan Rakyat SurabayaPohon Kacang Almond, Si Kecil yang Kaya Manfaat

Alasan 10 November Dijadikan Hari Pahlawan

1. Alasan 10 November dijadikan hari pahlawan menjadi pertempuran perang terberat

Dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id, pertempuran ini menjadi perang terberat pertama dalam sejarah revolusi nasional Indonesia, pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Perlawanan ini sekaligus menjadi simbol perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Latar belakang pertempuran ini dimulai pada 31 Agustus 1945.

Saat itu pemerintah menyerukan bahwa mulai 1 September 1945 bendera merah putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.

2. Bersatunya kekuatan pejuang kemerdekaan di Surabaya

Dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia VI (1984) karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, para pejuang kemerdekaan di Surabaya memberanikan untuk menurunkan dan merobek warna biru pada bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Setelahnya mereka menaikan kembali bendera tersebut yang menyisakan warna merah dan putih saja.

3. Pasukan NICA menjadi pemicu peperangan

Pasukan sekutu berisikan tentara Inggris dan Belanda atau dikenal NICA mulai masuk ke Kota Surabaya pada 25 Oktober 1945. Hal tersebut membuat peperangan terjadi pada 27 Oktober 1945.

Namun, dua hari setelahnya, antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris menyetujui untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Juga:Resep Takoyaki Untuk Jualan, Laris Manis Meski Modal KecilBuku Resep Masakan PDF: Repositori Resep Masakan Lengkap dan Mudah Diakses

Belum puas dengan perjanjian, bentrokan masih terjadi di beberapa titik. Hal ini membuat terbunuhnya pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby, pada 30 Oktober 1945. Lantas posisi Mallabay pun digantikan Mayor Jenderal Robert Mansergh yang juga Komandan Divisi 5 Inggris.

4. Tentara sekutu mengeluarkan ultimatum

Di bawah naungan Mansergh, tentara sekutu kemudian mengeluarkan ultimatum kepada warga Surabaya pada 10 November 1945 buntut kemarahan atas terbunuhnya Jenderal Mallaby. Ultimatum tersebut isinya antara lain sebagai berikut.

0 Komentar