Banjir Dubai Menyapu Bersih Kota Macan Teluk, Infrastruktur Terendam Air

Banjir Dubai Menyapu Bersih Kota Macan Teluk, Infrastruktur Terendam Air
Banjir Dubai Menyapu Bersih Kota Macan Teluk, Infrastruktur Terendam Air (Image From: Today Online)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Banjir Dubai ini sempat menjadi pusat perhatian di seluruh dunia. Selama 48 jam, langit di Uni Emirat Arab berubah menjadi gelap dengan badai yang deras menyapu bersih kota indah ini.

Sebuah curah hujan sekitar 25 cm (10 inci) terjadi dalam satu hari di UEA yang merupakan jumlah curah hujan yang tinggi, sekitar dua kali lipat dari rata-rata tahunan. 

Banjir Dubai Menyapu Bersih Kota Macan Teluk

Curah hujan yang membanjiri jalan-jalan, menumbangkan pohon-pohon palem dan menghancurkan fasad bangunan belum pernah terjadi di negara Timur Tengah ini sejak pencatatan dimulai pada tahun 1949. Di destinasi wisata populer Dubai, penerbangan dibatalkan, lalu lintas terhenti dan sekolah-sekolah ditutup.

Baca Juga:Rudal Israel Menghantam Sebuah Situs di Iran, Bentuk Respon Terhadap Serangan IranPasangan Kekasih Kepergok Kubur Mayat Bayi yang Tidak Bersalah, Diduga sebagai Hasil Hubungan Terlarang

Menurut data yang dikumpulkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam waktu 12 jam pada hari Selasa, (16/4/2024), tercatat curah hujan sebanyak seratus milimeter (hampir 4 inci), jumlah yang setara dengan rata-rata curah hujan yang biasanya terjadi di Dubai selama setahun penuh. 

Curah hujan begitu deras dan intensitasnya begitu tinggi sehingga beberapa pengendara terpaksa meninggalkan kendaraan mereka ketika air banjir mulai naik dan membuat jalanan terlihat seperti sungai.

Peristiwa hujan ekstrem seperti ini menjadi lebih umum terjadi seiring dengan menghangatnya atmosfer akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Atmosfer yang lebih hangat mampu menyerap lebih banyak uap air seperti handuk dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk curah hujan yang membanjiri.

Kondisi cuaca yang terjadi saat ini terkait dengan sistem badai yang lebih besar yang sedang melintasi Semenanjung Arab dan bergerak menuju Teluk Oman.

Sistem ini juga membawa cuaca yang sangat lembap ke wilayah Oman dan Iran tenggara, menyebabkan kondisi yang sangat basah di daerah tersebut.

Sementara itu, menurut Komite Nasional Manajemen Darurat di Oman, setidaknya 18 orang telah meninggal disebabkan banjir yang terjadi akibat hujan lebat. Kantor berita negara Oman melaporkan bahwa korban termasuk anak-anak sekolah.

Baca Juga:Dewan Keamanan PBB akan Melakukan Pemungutan Suara mengenai Keanggotan Penuh PalestinaHujan di Dubai yang Turun selama Sehari Penuh menjadi Rekor Hujan Terlama

Pada hari Rabu, (17/4/2024), curah hujan terus bergerak ke arah timur dan mempengaruhi beberapa bagian di Iran selatan dan Pakistan.

0 Komentar