Bio-Orkestra untuk Energi Terbarukan

Bio-Orkestra untuk Energi Terbarukan
0 Komentar

Berbagai pengaruh yang ditimbulkan akibat simbiosis Chlorella vulgaris dengan bakteri endofitik dapat meningkatkan kualitas dari biogas. Dalam penelitian Xu Ming, et al (2020) juga dijelaskan bahwa simbiosis antara Chlorella vulgaris dengan bakteri endofitik dapat menyisihkan kebutuhan oksigen (COD) sebesar 86,6%, nitrogen total (NT) sebesar 88,9%, dan fosfor total (TP) sebesar 81,6%.

Sistem simbiosis bakteri dengan Chlorella vulgaris lebih efektif digunakan untuk pemurnian biogas dibandingkan dengan mikroalga fotosintetik. Selain efektif dalam penyisihan kebutuhan oksigen (COD), nitrogen total (NT) dan fosfor total (TP), teknik ini juga memfasilitasi penyediaan CO2 dalam biogas, meningkatkan pertumbuhan mikroalga, dan sintesis enzim fotosintetik dalam inang mikroalga. Oleh karena itu, penggunaan bakteri endofitik yang bersimbiosis dengan Chlorella vulgaris dinilai sangat efektif dalam meningkatkan kualitas biogas.

Selain menghasilkan biogas dengan kualitas super, teknik ini juga ramah lingkungan dan dapat meminimalisir pengaruh pemanasan global pada bumi.
Pemurnian biogas dengan teknik simbiosis mikroalga dan bakteri memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia untuk memulai pergerakan memajukan “Energi Terbarukan”.

Baca Juga:Korupsi Susah Diatasi, Sistem Mati HatiTugas Ulama dalam Demokrasi : Bagai Api dalam Sekam

Indonesia dikelilingi oleh perairan yang sangat luas, terdiri dari air tawar dan air laut. Chlorella vulgaris hidup di semua air tawar dan air laut di setiap perairan Indonesia. Dengan begitu mudah untuk mendapatkan mikroalga golongan Chlorophyta tersebut sebagai bahan utama pemurnian biogas. Pemurnian biogas dengan teknik simbiosis alga-bakteri ini dapat diterapkan di instansi ataupun perusahaan pembuat energi terbarukan dengan peralatan yang memadai. Pemurnian biogas diharapkan dapat membuat produk biogas yang unggul dan ramah lingkungan.

Banyaknya limbah industri seperti limbah air tahu, kemudian banyaknya hewan ternak kerbau, sapi, dan domba dapat menjadi peluang yang besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber atau bahan biogas.

Tidak hanya mengurangi pemanasan global dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dengan adanya biogas ini juga menjadi solusi untuk permasalahan lingkungan seperti pengolahan limbah industri.

Laman:

1 2 3
0 Komentar