Makan Gratis, Sate Gotik Dibagikan Secara Gratis Hingga 25 Desember

Makan Gratis, Sate Gotik Dibagikan Secara Gratis Hingga 25 Desember
KULINER: Sate Gotik Lembang tempat makan sate terbesar di Lembang menyediakan ribuan tusuk sate bagi masyarakat secara gratis hingga 25 Desember 2020.
0 Komentar

LEMBANG-Kondisi pandemi Covid-19 banyak membuat masyarakat kesulitan akibat kehilangan penghasilan atau pekerjaan. Itu yang mendasari salah satu restoran di kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), untuk berbagi dengan menggratiskan masyarakat makan sate.

Inisiatif tersebut dilakukan oleh pemilik restoran Sate Gotik yang berada di Rest Area 72 Lembang. Makan sate gratis setiap hari ini dilakukan hingga tanggal 25 Desember mendatang. Selanjutnya kegiatan berbagi ini akan dilakukan setiap hari Jumat melalui program Jumat Berkah. “Kami ingin berbagi dimasa pandemi. Kan banyak orang yang kehilangan penghasilan atau pemasukannya menurun, makanya kami berikan makan sate gratis. Siapa saja boleh, ada pedagang, juru parkir, dan masyarakat umum bisa makan di sini,” terang pemilik restoran Sate Gotik Lembang, Totoh Gunawan, Minggu (20/12).

Setiap hari pihaknya selalu menyiapkan empat jenis menu sate, yakni sate ayam, kambing, sapi, dan kelinci. Setiap item sate disiapkan sebanyak 600 tusuk, sehingga total sate yang disiapkan perharinya mencapai 2.400 tusuk sate dengan beragam varian. Semua bisa dinikmati dengan satu porsi nasi putih plus teh hangat, yang jika kondisi normal dibandrol Rp35.000/porsi.

Baca Juga:Infrastruktur Pendukung Masih Minim, Peresmian Pelabuhan Patimban Terkesan DipaksakanJokowi Minta Pelabuhan Patimban Fasilitasi Ekspor UMKM

Totoh mengaku siapapun bisa menikmati sajian gratis ini tanpa dibatasi. Masyarakat yang berminat bisa datang langsung atau mengambil voucher yang sudah disediakan. Mereka diberikan pelayanan terbaik oleh pramusaji dan bisa menikmati satu porsi menu sate sambil menikmati suasana dan dinginnya Kota Lembang. “Sejauh ini, masyarakat sangat antusias dan itu menjadi kebahagiaan buat kami, karena masih bisa berbagi kepada sesama. Terus karena sekarang masih pandemi, maka prosedur pelayanan di sini tetap mengedepankan protokol kesehatan,” ucapnya.

Dirinya mengaku enjoy dan tidak merasa rugi meskipun harus menggratiskan ribuan porsi menu sate setiap hari. Filosopinya sangat sederhana, bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Agama pun mewajibkan untuk selalu berbagi dan berbuat baik kepada sesama, apalagi di saat kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Ke depan, pria asli Lembang ini ingin  mengembangkan sate gotik menjadi icon Lembang dan terbesar di Jawa Barat. Termasuk mengakomodir para pedagang kuliner lokal khas Lembang seperti susu murni, ulen dan ketan bakar ke sentra UKM yang berada di Rest Area 72 agar lebih tertata. “Lembang adalah sentra wisata maka semua harus tertata, baik pedagang dan juga konsumen yang datang. Agar tidak ada kendaraan parkir di bahu jalan yang bisa membuat macet, parkirlah di tempat yang sudah disediakan supaya wisatawan nyaman, aman, dan tenang saat datang ke Lembang,” tuturnya.(eko/sep)

0 Komentar