Menikmati Sate Tutut Mang Cepot di Pinggir Sawah

Menikmati Sate Tutut Mang Cepot di Pinggir Sawah
SATUT: Seorang pengunjung menikmati sate tutut di pinggir sawah. DEDI SATRIA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG–Di tengah pandemi Covid-19, semua sektor mengalami dampaknya. Tak terkecuali sektor perekonomian. Masyarakat perlu memutar otak untuk mencari peluang bisnis dalam kondisi pandemi seperti ini.

Ashari (38), salah satunya kena dampak Covid-19. Ayah dari satu anak ini, memutar otak dalam bisnis kuliner. Akhirnya mencetuskan ide yang inovatif dengan membuat Sate Tutut (Satut) Tegalsawah Khas Karawang.

Mang Cepot, sapaan akrabnya Ashari, membuka bisnis Satut di rumahnya. Meski sederhana dan lahan seadanya, tetapi Satut cukup dikenal dalam kalangan kuliner.
Mang Cepot menceritakan awalnya memiliki ide tersebut. Bermula dari si buah hati yang masih duduk di bangku sekolah dasar menginginkan makan tutut. Ia sebagai orangtua tentunya mencarikan demi memenuhi keinginan anak semata wayang-nya.

Baca Juga:Lionel Messi Mustahil ke PSGKantor Desa Cisaga Dibobol Maling, Kerugian Hingga Puluhan Juta

“Setelah mengikuti keinginan anak, baru muncul ide Sate Tutut. Kenapa tidak saya coba membuat Satut sebelum dipasarkan,” kata Mang Cepot, di warungnya Desa Tegalsawah, Kecamatan Karawang Timur. Senin (10/1/2021).

Disitu Mang Cepot mulai beraksi. Menyiapkan segala keperluan dan tempat usaha. Termasuk menu yang disajikan. Sampai sekarang 10 bulan berlalu Satut cukup dikenal.
“Promosi kita melalui media sosial. Kita layani order melalui medsos dan WA dan siap antar kerumahnya pemesan,” kata Mang Cepot lagi.

Sate Tutut Mang Cepot menyiapkan beberapa menu yang disajikan untuk disantap. Tak mau kalah dari sate yang lain, Mang Cepot membuat beragam menu.
“Menu Satut Tegalsawah yang disiapkan diataranya Kerupuk Tutut, Pepes Tutut, Nasi Bakar Tutut, Pepes Tutut, Sambal Ijo Tutut, Rica-rica Tutut, Sate Tutut Rica-rica, Sate Tutut Bumbu Kacang,” tambahnya.

Makan Satut dengan melihat hijaunya pesawahan disekitar warung Mang Cepot membuat suana semakin lengkap. Angin sepoi-sepot dan nyaman.
Mang Cepot juga menjelaskan menu yang disantap itu dipastikan aman. Sebab prosesnya cukup lama hingga siap di sate.

“Tutut ini bukan dari sawah ya. Tapi dari irigasi. Jadi aman. Saya sendiri pesan ke orang yang biasa jual Tutut mentah. Kemudian saya proses sampai siap di Sate dan dibuat kerupuk,” pungkas Mang Cepot yang rumahnya pinggiran sawah.(ddy/vry)

0 Komentar