Camping sebagai Salah Satu Cara Mensyukuri Nikmat Allah

Camping sebagai Salah Satu Cara Mensyukuri Nikmat Allah
0 Komentar

Oleh: Abiyyu Prastucatya

(Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Kolumnis Radar Solo)

Pagi itu mobil kami meluncur dengan kecepatan sedang di jalan tol JORR menuju kawasan Cibodas Cianjur yang jaraknya sekitar 100 km dari rumah kami. Melewati Tol JORR lantas nyambung ke jalan Tol Jagorawi sebelum akhirnya belok ke arah Puncak.

Seperti biasanya, di hari Sabtu dan Minggu, arus lalu lintas ke arah Puncak selalu ramai dan padat dengan mobil yang sebagian besar ber plat nomor Jakarta.

Waktu menunjukkan pukul 8.15 ketika mobil kami memasuki tol Jagorawi, beriringan dengan mobil-mobil ber plat B yang melaju dengan cukup kencang menuju ke daerah Puncak. Pukul 9 kurang sedikit mobil kami sudah keluar tol Ciawi yang kemudian belok ke arah Puncak. Begitu sampai kawasan Megamendung, jalan sudah mulai merayap dikarenakan padatnya lalu lintas dan adanya persimpangan-persimpangan jalan.

Baca Juga:Quo Vadis Implementasi SDGs terhadap UMKM, Satu Kesatuan untuk Hapus KesenjanganBagaimana Peran Perempuan dalam Pertumbuhan Ekonomi pada Presidensi G20 Berdasarkan Bonus Demografi di Indonesia?

Lepas dari kepadatan di Megamendung didepan sudah menghadang kemacetan yang disebabkan  adanya pasar tumpah yang mengganggu lajunya mobil ketika akan melalui pasar tumpah tersebut. Pelan-pelan mobil kami akhirnya dapat melewati pasar tersebut yang namanya pasar Cisarua. Mobil terus berjalan pelan-pelan menanjak untuk menuju kawasan Cibodas dimana kami merencanakan untuk camping disana.

Untuk bisa sampai ke Cibodas kami masih harus melewati kawasan kebun teh Gunung Mas, Masjid At Taawun dan Puncak Pass yang merupakan tempat tertinggi di kawasab Puncak ini. Ada restoran di pinggir jalan di Puncak Pass ini, yang biasa orang-orang berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan alam yang indah sambil minum kopi atau makan di restoran tersebut.

Kami juga meminggirkan mobil kami untuk beristirahat. Kami masuk ke restoran, pesan kopi dan jagung bakar untuk teman kami menikmati keindahan alam dan udara dingin pegunungan. Kabut tebal kadang-kadang datang seakan-akan menyapa kami. Jarak pandang sangat pendek ketika kabut tebal turun, sehingga para pengendara harus menyalakan lampu jika tetap mengemudikan mobilnya.

Setengah jam kami beristirahat di Puncak Pass, kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Camping Ground di kawasan Cibodas yang letaknya dekat dengan Taman Nasional Cibodas. Setelah mengemudi selama 20 menit tibalah kami di Camping Ground Bukit Golf Cibodas.

0 Komentar