SUBANG-Pemerintah Kecamatan Compreng bersama pemerintah Desa Mekarjaya dan Jatireja berencana mengajukan sodetan.
Hal ini menyusul adanya gerusan di tanggul-tanggul Cipunagara yang mengancam pemukiman warga sekitar persawahan.
Selain itu saat ini juga terjadi longsoran di Selatan jembatan Cipunagara yang mengancam jalan kabupaten di Kecamatan Compreng.
Baca Juga:Sepi Pengunjung Akibat Corona, Pengusaha Hotel Minta Pengurangan Pajak HotelBikin Resah, Polsek Jalancagak Tertibkan Balapan Liar di Jalur Selatan
“Kita rencanakan akan segera diajukan untuk dua sodetan di Jatireja serta di Mekarjaya,” kata Camat Compreng, Asep Rudih.
Usulan sodetan ini dilakukan karena ada dua titik pemukiman dan pesawahan di Desa Mekarjaya dan Jatireja yang terancam gerusan Sungai Cipunagara.
“Ada dua titik yang sudah disodet, dan melihat kerawanan. Ada dua titik lagi yang perlu dilakukan sodetan, untuk membuat aliran Sungai Cipunagara kembali lurus,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jatireja Abin menyebut, di Kampung Kertasari ada lekukan Sungai Cipunagara yang membentuk letter U dan telah mendekat ke pemukiman. “Itu yang rencananya akan kita usulkan untuk disodet,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mekarjaya Dastari menyampaikan, sodetan di wilayah Dusun Sukaresmi diperlukan karena saat ini aliran Cipunagara terus menggerus lahan warga. Bahkan, area persawahan dan pemukiman terancam jika tanggul jebol atau Cipunagara alami titik air tertinggi.
“Kalau di sodet itu panjangnya sekitar 1.2 KM, kalau itu sudah lurus, aliran nya tidak lagi menghantam ke jembatan sebelah selatan lagi,” ucapnya.(ygi/vry)
Desa Jatireja
– Lokasi di Kampung Kertasari Dusun Sukamaneuh Desa Jatireja
– Ancaman terdampak : 200 rumah terendam dan 250 hektare sawah
– Panjang yang harus di Sodet 200 meter. Aliran Sungai Cipunagara membantuk letter U
Baca Juga:Ruhimat Tegaskan Jangan Ada Pungli PerizinanDisdukcapil Subang Basmi Praktek Percaloan
Desa Mekarjaya
– Lokasi di Dusun Sukaresmi Desa Mekarjaya
– Aliran Sungai Cipunagara yang membentuk jalur baru membuat lahan hak milik warga terdampak dengan luas lahan yang tergerus mencapai 40 hektare
– Rumah terancam saat tangguljebol mencapai 1500 rumah atau sekitar 4000 jiwa serta beberapa fasilitas umum
– Area persawahan yang terancam 400 hektare
– Panjang sodetan sekitar 1200 meter / 1,2 KM